Ilustrasi. Medcom.id
Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyebut bimbingan skripsi di rumah adalah sebuah kesalahan. Hal itu mengacu pada peristiwa dugaan pelecehan yang dilakikan dosen UMS pada mahasiswanya yang tengah melakukan bimbingan skripsi.
"Sebenarnya UMS sudah ada regulasi terkait bimbingan skripsi, thesis atau disertasi. Tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, apalagi di rumah, tidak di jam kerja. Atau di restoran, tidak pernah diizinkan, regulasi kita ada," kata Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, Rabu, 10 Juli 2024.
Dengan demikian, kesalahan pertama dari peristiwa yang tengaj diselidiki tersebut yakni bimbingan skripsi yang dilakukan di rumah dosen. Kendati demikian, pihak universitas masih mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam kasus tersebut sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
Namun universitas memastikan mahasiswa dalam putaran kasus tersebut tetap aman dan dalam perlindungan. Pihaknya juga memastikan dosen pembimbing tersebut telah diistirahatkan dari tugasnya sebagai pembimbing skripsi.
"Kesalahan pertama ada di bimbingan di rumah. Kita harus menggali kenapa bimbingan itu dilakukan di rumah. Apakah faktor dosen menghendaki, atau mahasiswanya yang menghendaki. Kita belum tahu, intinya kita cover both side. Kami ingin memastikan mahasiswanya dalam perlindungan, tidak akan dirugikan. Ini tidak akan berpengaruh pada bimbingan skripsinya, kita jamin seperti itu," jelasnya.
Sebelumnya dosen pembimbing skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Hal itu mencuat setelah viral di media sosial (medsos).
Kasus dugaan pelecehan dosen pembimbing itu pertama kali diunggah pemilik akun Instagram @dpn.ums. Dalam unggahannya, tertulis 'Dosen Pembimbing Mesum', disertai dengan kronologi terjadinya dugaan tindak pelecehan yang dialami mahasiswa tersebut.
Berdasarkan tulisan dalam unggahan tersebut, pelecehan terjadi di rumah sang dosen saat melakukan bimbingan skripsi pukul 22-23.00 WIB. Saat melakukan bimbingan skripsi tersebut, dosen itu meminta korban untuk memeluknya.
Korban juga bercerita dosen pembimbing tersebut memegang lututnya. "Coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa," tulis dalam akun itu.