Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.
Tokyo: Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani dua perjanjian. Salah satunya menguraikan "zaman keemasan" hubungan AS-Jepang dan yang lainnya untuk bekerja sama dalam produksi logam tanah jarang.
Dikutip dari Investing.com, Selasa, 28 Oktober 2025, Trump bertemu Takaichi di Tokyo sebagai bagian dari tur Asia, dan memuji Jepang sebagai sekutu AS yang hebat. Pertemuan itu juga terjadi hanya seminggu setelah Takaichi terpilih sebagai perdana menteri wanita pertama Jepang.
Imbangi dominasi Tiongkok
Detail pasti dari kesepakatan tersebut belum jelas. Namun, kesepakatan logam tanah jarang ini muncul di tengah meningkatnya upaya AS untuk mengimbangi dominasi Tiongkok di sektor ini, terutama setelah Beijing memberlakukan lebih banyak pembatasan ekspor pada sektor tersebut bulan ini.
Jepang dianggap kaya akan logam tanah jarang, tetapi ekstraksi dan pemrosesannya terbukti sulit karena sebagian besar pasokan berada di bawah air.
Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan akhir pekan ini, di mana keduanya akan terlibat dalam negosiasi perdagangan berisiko tinggi di tengah memburuknya hubungan antara kedua ekonomi terbesar dunia.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
AS-Tiongkok setujui kerangka kerja sama perdagangan
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pejabat Amerika dan Tiongkok telah menyetujui kerangka kerja yang sangat substansial untuk kesepakatan perdagangan, yang membuka jalan bagi diskusi antara Trump dan Presiden Xi Jinping pada akhir minggu ini.
Bessent mengatakan kerangka kerja tersebut akan menghindari pengenaan tarif AS sebesar 100 persen terhadap barang-barang Tiongkok dan menunda rencana kontrol ekspor tanah jarang Tiongkok.
Trump menyatakan optimismenya tentang tercapainya kesepakatan, dengan menyatakan ia berharap dapat bertemu dengan pejabat Tiongkok di Beijing dan Amerika Serikat.
"Saya rasa kita akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok. Kita akan bertemu mereka nanti di Tiongkok dan kita akan bertemu mereka di AS, entah di Washington atau Mar-a-Lago," tutur Trump.