Pemprov Jateng Klaim Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Warga Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, antre membeli elpiji 3 kilogram yang sulit didapatkan sejak awal Februari. Dokumentasi/ Media Indonesia

Pemprov Jateng Klaim Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Media Indonesia • 4 February 2025 13:09

Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan gas elpiji di wilayahnya. Stok dipersiapkan untuk tahun 2025 cukup besar yakni 1.213.906 metrik ton yang tersebar di 55.715 pangkalan. 

Warga di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Haryono, 40, bahwa sejak awal bulan sudah sulit mencari elpiji tabung 3 kilogram di sejumlah pengecer, bagian untuk mendapatkan elpiji melon tersebut terpaksa mencari hingga ke kecamatan lain.

"Saya bersama istri sudah muter-muter, tapi sulit dan itu juga dikeluhkan warga lain," kata Haryono di Grobogan, Selasa, 4 Februari 2025.
 

Baca: Cegah Harga Melonjak, DPR Minta Regulasi Penyaluran Elpiji 3 Kg Dimatangkan
 
Hal serupa juga diungkapkan Dewi,48, seorang ibu rumah tangga di Sumowono, Kabupaten Semarang, yang menyebut sudah sejak awal bulan kesulitan mencari elpiji. Bahkan untuk mencari satu tabung guna kebutuhan rumah tangga terpaksa mencari hingga ke Kecamatan Bandungan, karena pengecer hingga pangkalan semua habis dan mengaku belum mendapatkan kiriman lagi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan, Pradana Setyawan, mengatakan telah mendapatkan banyak keluhan kesulitan mendapatkan elpiji melon tersebut, sehingga segera menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan di berbagai lokasi guna memastikan kesulitan warga di beberapa kecamatan di daerah ini.

"Berdasarkan hasil pengecekan di wilayah tersebut, kelangkaan disebabkan tidak adanya penyalur pada hari libur nasional, yaitu tanggal 27 dan 29 Januari 2025, sehingga tidak ada penyaluran," jelas Pradana.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Beodyo Dharmawan, mengklaim di wilayahnya tidak ada kelangkaan dan masih aman. Stok gas elpiji selama 2025 disiapkan sebanyak 1.213.906 metrik ton berada di 757 agen dan 55.715 pangkalan yang tersebar di 8.564 desa.

Meskipun penjualan elpiji di warung atau toko di larang, menurut Beodyo Dharmawan, masyarakat tidak akan kesulitan membeli gas, karena berdasarkan sebaran pangkalan di Jawa Tengah relatif lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya, yaitu mencapai 21 persen dari jumlah pangkalan di Indonesia.

"Jika dihitung rata-rata setiap desa terdapat 5-6 pangkalan," imbuhnya.

Sedangkan menyangkut kelangkaan di sejumlah daerah, Beodyo membantah hal itu karena ketersediaan elpiji tersebut mencapai 1,2 juta metrik ton, kelangkaan mungkin terjadi di Jakarta tetapi di Jawa Tengah tidak, sedangkan disebutkan saat ini karena masih penyesuaian. 

"Kami mendorong agar pengencer dapat menyesuaikan dengan beralih status menjadi pangkalan yang terdaftar secara resmi di Pertamina Patra Niaga," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)