Ilustrasi LPG 3 Kg. Dokumen Pertamina.jpg
Achmad Zulfikar Fazli • 3 February 2025 20:12
Jakarta: Pembelian elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon di pangkalan resmi dinilai mampu mencegah spekulan. Apalagi, distribusi elpiji 3 kg kerap tidak tepat sasaran.
Pakar ekonomi Hamid Paddu mengatakan selama ini gas subsidi bukan hanya dibeli orang mampu, tapi para spekulan. Mereka mengoplos untuk dijual ke industri. Untuk itu, pelarangan penjualan gas melon di pengecer diperlukan untuk memastikan distribusi elpiji subsidi tepat sasaran.
“Mereka bisa membeli puluhan tabung dan dioplos kembali untuk dijual kepada industri dan sebagainya. Ini artinya merugikan uang pajak masyarakat. Bisa jadi masyarakat yang membutuhkan justru tidak memperolehnya,” tegas Hamid dalam keterangannya, Senin, 3 Februari 2025.
Hamid berharap penjualan elpiji 3 kg langsung oleh pangkalan resmi Pertamina, bisa menjadikan subsidi tepat sasaran. Dengan begitu, hanya masyarakat yang memang berhak bisa mendapatkannya.
“Sebab, pangkalan bisa mengontrol para pembeli. Kalau di kios atau toko pengecer gas, hal itu tidak bisa dilakukan. Karena pemiliknya tidak bisa melarang siapapun untuk membeli gas 3 kg itu. Karena siapa saja bisa membeli,” kata Hamid.
Dari sisi APBN, Hamid menilai pendistribusian gas 3 kg yang tepat sasaran juga membantu penghematan APBN. Dengan subsidi tepat sasaran, lanjut dia, dana yang digelontorkan untuk subsidi diperkirakan tidak sampai Rp87 triliun sebagaimana dialokasikan tahun ini.
“Mungkin tidak sampai separuh. Tetapi bisa 20-25 persen lebih rendah,” ujar Hamid.
Baca Juga:
Masyarakat Kesulitan Dapat Elpiji 3 Kg, Polisi Turun Tangan |