Mesir dan Otoritas Palestina ingin memulihkan Gaza tanpa melibatkan proses relokasi atau penggusuran. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 February 2025 18:53
Kairo: Mesir dan Palestina mengadakan pembicaraan pada hari Rabu untuk membahas rencana pemulihan Jalur Gaza yang dilanda perang tanpa menggusur warga Palestina dari wilayah tersebut.
Hal ini terjadi selama pertemuan yang diadakan di Kairo antara Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina (PA) Mohammad Mustafa.
Sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan tersebut menegaskan kembali dukungan Mesir terhadap pemerintah Palestina dan rencana reformasinya.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya "memberdayakan Otoritas Palestina secara politik dan ekonomi untuk menjalankan tugasnya di Jalur Gaza sebagai bagian dari wilayah Palestina yang diduduki."
Pernyataan tersebut menyoroti kebutuhan mendesak untuk memajukan proyek pemulihan di Gaza, memastikan pengiriman bantuan dan membersihkan puing-puing tanpa menggusur warga Palestina dari daerah kantong tersebut.
Abdelatty juga meninjau upaya Mesir untuk mempertahankan kesepakatan gencatan senjata Gaza, dan menerapkan semua ketentuannya.
Trump mengatakan dalam konferensi pers di Washington bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa malam bahwa AS "akan mengambil alih" Gaza setelah merelokasi warga Palestina ke tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali luar biasa yang diklaimnya dapat mengubah daerah kantong itu menjadi "Riviera Timur Tengah."