Warga Palestina di Gaza sudah beberapa kali mengungsi sejak meletusnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 February 2025 15:41
Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas mengecam keras usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi warga Palestina yang ada di sana ke negara lain. Hamas menyebut usulan tersebut sebagai sesuatu yang "konyol” dan “tidak masuk akal.”
"Pernyataan Trump tentang keinginannya untuk menguasai Gaza adalah konyol dan tidak masuk akal, dan ide-ide semacam ini mampu menyulut konflik di wilayah tersebut," kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri, dikutip dari ynetnews, Rabu, 5 Februari 2025.
Izzat al-Rishq, pejabat senior Hamas lainnya, juga mengkritik tajam usulan Trump. "Orang-orang kami di Gaza telah menggagalkan rencana pemindahan dan pengusiran di bawah pengeboman selama lebih dari 15 bulan.”
“Orang-orang kami berakar di tanah mereka dan tidak akan membiarkan rencana apa pun untuk mengusir mereka dari sana," tegasnya.
Sementara itu, anggota senior Politbiro Hamas Mousa Abu Marzouk mengatakan kepada kantor berita negara Rusia, RIA, bahwa mereka "siap untuk melakukan kontak dan berbicara dengan pemerintahan Trump."
"Di masa lalu, kami tidak keberatan dengan kontak dengan pemerintahan (mantan Presiden AS Joe) Biden, Trump atau pemerintahan AS lainnya, dan kami terbuka untuk berunding dengan semua pihak internasional,” ujar Marzouk.