Brasil Sebut BRICS Contoh Kuat Multilateralisme di Tengah Tekanan Global

Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira. (Isabella Castilho/BRICS Brasil)

Brasil Sebut BRICS Contoh Kuat Multilateralisme di Tengah Tekanan Global

Willy Haryono • 30 April 2025 07:44

Rio De Janeiro: Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira menegaskan bahwa BRICS merupakan representasi utama dari multilateralisme dalam sistem internasional, sebuah prinsip yang menurutnya menjadi fondasi konstitusional dalam kebijakan luar negeri Brasil.

"BRICS adalah wujud penting dari multilateralisme, dan multilateralisme sendiri adalah prinsip konstitusional yang membimbing hubungan luar negeri Brasil," ujar Vieira dalam wawancara bersama BRICS Brasil pada Senin 28 April 2025, bertepatan dengan pertemuan menteri luar negeri negara anggota BRICS di Rio de Janeiro.

Melansir dari Xinhua, Selasa, 29 April 2025, pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak blok ekonomi lima negara ini, Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, mendapat tambahan beberapa anggota serta mitra strategis dari kawasan Selatan Global, termasuk Indonesia.

Sebagai tuan rumah tahun ini, Brasil memegang peran penting dalam memfasilitasi agenda-agenda kolektif BRICS di tengah perubahan geopolitik global.

"Pertemuan ini memiliki arti besar karena untuk pertama kalinya negara anggota dan mitra berkumpul dalam satu forum pleno, memperlihatkan besarnya minat global terhadap peran BRICS," jelas Vieira.

Menurutnya, blok ini mewakili hampir setengah populasi dunia dan sekitar 40 persen dari Produk Domestik Bruto global, sebuah indikator kuat akan pengaruh ekonomi dan politik BRICS secara global.

Vieira juga menegaskan bahwa memperkuat multilateralisme berarti mempertahankan lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), seraya mendorong reformasi dalam tata kelola global dan sistem keuangan internasional.

"BRICS bukanlah blok yang menentang pihak mana pun. Justru sebaliknya, BRICS hadir untuk memperkuat solidaritas dan pembangunan antarnegara Selatan Global," imbuhnya.

Dua diplomat senior Brasil, Mauricio Lyrio dan mantan Menlu Celso Amorim, turut menekankan bahwa BRICS tidak bersifat anti-Barat, melainkan berupaya memperjuangkan tatanan global yang lebih seimbang dan inklusif.

Vieira pun berharap pertemuan ini dapat menghasilkan langkah konkret bagi India yang akan mengambil alih presidensi BRICS berikutnya. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  FMM BRICS: Brasil Serukan Penarikan Pasukan Israel dari Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)