Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira. (Anadolu Agency)
Rio de Janeiro: Brasil secara resmi menyerukan penarikan pasukan Israel dari Gaza dan gencatan senjata segera dalam pertemuan menteri luar negeri negara-negara BRICS yang digelar di Rio de Janeiro. Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira menyatakan kekhawatiran mendalam atas eskalasi kekerasan terbaru dan hambatan bantuan kemanusiaan di wilayah konflik tersebut.
“Dimulainya kembali pengeboman Israel di Gaza dan berlanjutnya penghalangan bantuan kemanusiaan tidak dapat diterima,” tegas Vieira dalam pernyataan pembukaannya, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 29 April 2025.
Ia juga menekankan pentingnya pembebasan sandera dan tahanan, serta memastikan penarikan pasukan Israel sepenuhnya di daerah Gaza.
Respons terhadap konflik global
Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, dan negara-negara anggota BRICS lainnya ini juga membahas konflik Rusia-Ukraina.
“Kami tetap berkomitmen bekerja demi perdamaian dan penyelesaian politik untuk konflik ini yang kini telah memasuki tahun keempat,” ujar Vieira. Pernyataan tersebut menekankan bahwa negara
BRICS berkomitmen untuk mencari solusi damai.
Seruan Brasil ini disampaikan menyusul laporan terbaru tentang serangan udara Israel di Gaza Utara yang menewaskan 17 warga Palestina, menurut klaim kelompok pejuang Palestina Hamas. Konflik Israel-Gaza sendiri telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, dengan berbagai upaya gencatan senjata, termasuk yang diumumkan pada 15 Januari lalu, gagal bertahan.
Peran strategis BRICS
Menurut Vieira, BRICS neniliki posisi yang unik dalam tata kelola internasional. “Dengan 11 negara anggota yang mewakili hampir separuh populasi dunia dan keanekaragaman geografis-budaya yang luas, BRICS memiliki kapasitas untuk mendorong perdamaian dan stabilitas berbasis dialog dan kerja sama multilateral.”
Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya BRICS merespons dinamika geopolitik global, termasuk kebijakan-kebijakan unilateral yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Seruan Brasil diharapkan dapat menjadi momentum baru dalam upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah dan Eropa Timur. (
Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga:
Menlu Sugiono Dorong BRICS Jadi yang Terdepan Perjuangkan Hukum Internasional