Paus Fransiskus, meninggal pada Senin, 21 April 2025 di usia 88 tahun. Foto: dok Vatican News.
Ade Hapsari Lestarini • 23 April 2025 11:24
Vatikan: Selama masa jabatannya sebagai kepala Gereja Katolik, Paus Fransiskus, yang meninggal pada Senin, 21 April 2025 di usia 88 tahun, berbicara tentang bagaimana bisnis dan ekonomi harus mendukung orang miskin. Paus Fransiskus menepis anggapan ia antikapitalis.
Melansir Fox Business, Rabu, 23 April 2025, Fransiskus, yang lahir di Argentina dan bernama Jorge Mario Bergoglio, diwawancarai oleh jurnalis Argentina Francesca Ambrogetti dan Sergio Rubin untuk buku mereka pada 2023 "El Pastor".
Di buku itu, dia membahas pandangannya tentang kapitalisme dan ekonomi, yang diprofilkan dalam "America Magazine" — sebuah majalah Katolik yang diterbitkan oleh para Yesuit Amerika.
"Saya tidak mengutuk kapitalisme sebagaimana yang dituduhkan sebagian orang kepada saya. Saya juga tidak menentang (ekonomi) pasar. Saya mendukung apa yang didefinisikan oleh Yohanes Paulus II sebagai ekonomi sosial pasar. Ini menyiratkan keberadaan otoritas regulasi, yaitu negara, yang harus menjadi penengah antara para pihak. Ini adalah meja dengan tiga kaki: negara, modal, dan pekerjaan," jelas Paus.
Menghasilkan kekayaan demi kebaikan semua orang
Tidak ada bagian dalam Alkitab yang memuat perintah untuk menghasilkan kemiskinan. Ia mengatakan sabdanya yang populer "berbahagialah orang yang miskin dalam roh" berarti "orang yang tidak terikat pada kekayaan."
Ia menambahkan "sama sekali tidak buruk untuk menghasilkan kekayaan demi kebaikan semua orang" dan "menghasilkannya adalah tindakan keadilan. Dan agar keadilan itu lengkap, keadilan itu harus bersifat distributif."
Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Foto: Metrotvnews.com
Fransiskus mengatakan dalam buku itu, dukungan pemerintah untuk pekerja yang menganggur harus dirancang sedemikian rupa sehingga "tidak memengaruhi budaya kerja," karena "pekerjaan memberi martabat kepada orang-orang."
Dalam sambutannya pada bulan Juni lalu kepada para direktur pelaksana dan karyawan perusahaan-perusahaan besar dan bank-bank, Fransiskus mengatakan bisnis harus fokus pada tantangan-tantangan yang terkait dengan lingkungan, masyarakat miskin dan terbuang, serta kaum muda.
Paus ingatkan berinovasi dengan mengantisipasi masa depan
Paus mendesak mereka untuk menempatkan lingkungan sebagai pusat perhatian mereka dan berkata, "Kita hidup di masa krisis lingkungan yang serius yang bergantung pada banyak individu dan faktor, di antaranya adalah pilihan-pilihan ekonomi dan bisnis di masa lalu dan masa kini."
"Tidak cukup lagi hanya mematuhi hukum-hukum negara, yang berjalan terlalu lambat: kita perlu berinovasi dengan mengantisipasi masa depan, dengan pilihan-pilihan yang berani dan berwawasan ke depan yang dapat ditiru. Inovasi wirausahawan saat ini pertama-tama dan terutama harus berupa inovasi dalam merawat rumah kita bersama," kata Fransiskus.
Vatikan mengumumkan kematian Fransiskus pada Senin, 21 April 2025 setelah ia baru-baru ini berjuang melawan pneumonia ganda, menyusul serangkaian tantangan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Fransiskus telah cukup pulih untuk berpartisipasi dalam perayaan Minggu Paskah di Roma, di mana ia bertemu dengan Wakil Presiden JD Vance.