4 Tradisi yang Dilakukan Umat Kristiani saat Hari Kenaikan Yesus Kristus

Ilustrasi Medcom.id

4 Tradisi yang Dilakukan Umat Kristiani saat Hari Kenaikan Yesus Kristus

Putri Purnama Sari • 28 May 2025 12:37

Jakarta: Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu hari besar keagamaan yang diperingati oleh umat Kristen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tahun ini, Kenaikan Yesus Kristus diperingati pada Kamis, 29 Mei 2025.

Hari Kenaikan Yesus Kristus jatuh pada hari ke-40 setelah Paskah dan diyakini sebagai saat ketika Yesus Kristus naik ke surga, sebagaimana dicatat dalam Alkitab (Kisah Para Rasul 1:9–11).

Di Indonesia, peringatan Kenaikan Yesus Kristus menjadi hari libur nasional, dan dirayakan melalui berbagai tradisi keagamaan yang sarat makna spiritual.

Tradisi-tradisi ini menjadi cara bagi umat Kristiani untuk merenungkan peran Yesus sebagai Juru Selamat dan menyambut kehadiran Roh Kudus seperti yang dijanjikan-Nya.
 

Baca juga: Doa-Doa Reflektif untuk Rayakan Kenaikan Yesus Kristus

Tradisi Umat Kristiani saat Kenaikan Yesus Kristus

1. Ibadah Khusus di Gereja

Tradisi utama dalam memperingati Kenaikan Yesus Kristus adalah ibadah atau misa khusus yang diadakan oleh gereja-gereja Kristen.

Dalam ibadah ini, umat diajak untuk merenungkan makna kenaikan Yesus ke surga, bukan sebagai akhir dari karya-Nya, tetapi sebagai awal misi bagi umat-Nya untuk menjadi saksi kasih Tuhan di dunia.

Lagu-lagu pujian, pembacaan Kitab Suci, dan kotbah dipusatkan pada harapan, pengutusan, dan janji akan kehadiran Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus.

2. Doa Bersama dan Persekutuan Jemaat

Selain ibadah, banyak gereja mengadakan doa bersama dan persekutuan pada malam atau hari-hari menjelang peringatan. Di beberapa denominasi, terdapat juga novena Roh Kudus, yaitu rangkaian doa sembilan hari menuju Hari Pentakosta, yang menjadi momen turunnya Roh Kudus atas para rasul.
 
Baca juga: Makna Hari Kenaikan Yesus Kristus Bagi Umat Kristen

3. Melakukan Puasa dan Refleksi Diri

Umat kristiani juga menjalankan puasa serta praktik penyangkalan diri sebagai bentuk penghayatan spiritual. Tradisi ini menjadi sarana perenungan terhadap makna kenaikan Kristus ke surga, kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari, dan panggilan untuk menjalani hidup yang lebih suci serta mendekatkan diri kepada Tuhan.

4. Kegiatan Keluarga dan Sosial

Bagi banyak keluarga Kristen, hari ini juga menjadi momen berkumpul, berdoa bersama, dan mempererat hubungan keluarga. Beberapa komunitas gereja bahkan mengadakan bakti sosial, kunjungan kasih, atau pembagian sembako, sebagai wujud nyata kasih kepada sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran Yesus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)