Jakarta: Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu hari besar keagamaan yang diperingati oleh umat Kristen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tahun ini, Kenaikan Yesus Kristus diperingati pada Kamis, 29 Mei 2025.
Hari Kenaikan Yesus Kristus jatuh pada hari ke-40 setelah Paskah dan diyakini sebagai saat ketika Yesus Kristus naik ke surga, sebagaimana dicatat dalam Alkitab (Kisah Para Rasul 1:9–11).
Di Indonesia, peringatan Kenaikan Yesus Kristus menjadi hari libur nasional, dan dirayakan melalui berbagai tradisi keagamaan yang sarat makna spiritual.
Tradisi-tradisi ini menjadi cara bagi umat Kristiani untuk merenungkan peran Yesus sebagai Juru Selamat dan menyambut kehadiran Roh Kudus seperti yang dijanjikan-Nya.
Tradisi Umat Kristiani saat Kenaikan Yesus Kristus
1. Ibadah Khusus di Gereja
Tradisi utama dalam memperingati Kenaikan Yesus Kristus adalah ibadah atau misa khusus yang diadakan oleh gereja-gereja Kristen.
Dalam ibadah ini, umat diajak untuk merenungkan makna kenaikan Yesus ke surga, bukan sebagai akhir dari karya-Nya, tetapi sebagai awal misi bagi umat-Nya untuk menjadi saksi kasih Tuhan di dunia.
Lagu-lagu pujian, pembacaan Kitab Suci, dan kotbah dipusatkan pada harapan, pengutusan, dan janji akan kehadiran Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus.
2. Doa Bersama dan Persekutuan Jemaat
Selain ibadah, banyak gereja mengadakan doa bersama dan persekutuan pada malam atau hari-hari menjelang peringatan. Di beberapa denominasi, terdapat juga novena Roh Kudus, yaitu rangkaian doa sembilan hari menuju Hari Pentakosta, yang menjadi momen turunnya Roh Kudus atas para rasul.
3. Melakukan Puasa dan Refleksi Diri
Umat kristiani juga menjalankan puasa serta praktik penyangkalan diri sebagai bentuk penghayatan spiritual. Tradisi ini menjadi sarana perenungan terhadap makna kenaikan Kristus ke surga, kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari, dan panggilan untuk menjalani hidup yang lebih suci serta mendekatkan diri kepada Tuhan.
4. Kegiatan Keluarga dan Sosial
Bagi banyak keluarga Kristen, hari ini juga menjadi momen berkumpul, berdoa bersama, dan mempererat hubungan keluarga. Beberapa komunitas gereja bahkan mengadakan bakti sosial, kunjungan kasih, atau pembagian sembako, sebagai wujud nyata kasih kepada sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran Yesus.