Gara-gara Ini Kilau Harga Emas Dunia Pekan Depan Diramal Meredup

Emas batangan. Foto: Unsplash.

Gara-gara Ini Kilau Harga Emas Dunia Pekan Depan Diramal Meredup

Husen Miftahudin • 25 May 2025 16:40

Jakarta: Sepanjang pekan ini, pergerakan harga emas (XAU/USD) menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, dipicu oleh berbagai faktor seperti ketegangan geopolitik, dinamika fiskal Amerika Serikat (AS), dan rilis data ekonomi yang beragam.

Menurut analisis dari Analis Senior di Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, harga emas sempat melonjak tajam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pemotongan pajak yang diperkirakan akan menambah utang nasional hingga USD3,8 triliun dalam satu dekade.

"Kebijakan fiskal tersebut turut mendorong lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan peringkat kredit Pemerintah AS. Pasar menilai langkah ini sebagai sinyal meningkatnya risiko fiskal, sehingga mendorong investor kembali pada emas sebagai aset lindung nilai (safe haven)," jelas Andy dikutip dari analisis hariannya, Minggu, 25 Mei 2025.

Sementara itu, eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan hubungan dagang AS-Tiongkok terus menjadi katalis positif bagi permintaan emas. Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, arus modal mengalir ke aset-aset aman seperti logam mulia.

Di sisi lain, ungkap dia, data PMI manufaktur dan jasa AS yang membaik pada Mei menekan harga emas secara jangka pendek, karena memunculkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS.

Sentimen pasar pun terbelah antara harapan terhadap stabilitas ekonomi dan kekhawatiran terhadap keberlanjutan fiskal. Dari sisi teknikal, Andy mencatat kombinasi indikator candlestick dan Moving Average mengindikasikan melemahnya tren bearish yang sebelumnya terbentuk.

"Meskipun sempat terkoreksi, tekanan jual belum cukup kuat untuk membawa harga ke level yang lebih rendah secara signifikan, mencerminkan sikap wait and see dari pelaku pasar," tutur dia.
 

Baca juga: Hari Libur Gini Harga Emas Antam di Butik Antam Lagi 'Mager' di Rp1,930 Juta/Gram


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Harga emas lanjutkan pelemahan hingga ke USD3.070


Untuk pekan depan, Andy memproyeksikan harga emas (XAU/USD) masih berpotensi melanjutkan pelemahan hingga ke kisaran USD3.070, terutama jika sentimen risk-on kembali mendominasi dan dolar AS menguat. 

Skenario ini bisa terealisasi apabila data ekonomi AS yang akan dirilis menunjukkan penguatan lebih lanjut, yang dapat menunda ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Namun, peluang rebound tetap terbuka jika harga mampu menembus resistance kunci di USD3.405. Jika level ini dilewati, maka XAU/USD berpotensi menguat hingga ke USD3.500, terutama jika dipicu oleh eskalasi geopolitik atau pelemahan signifikan pada Dolar AS.

"Arah kebijakan fiskal pascapengesahan RUU pajak juga akan menjadi fokus pasar, karena berpotensi memperburuk persepsi terhadap stabilitas keuangan Pemerintah AS," urai Andy.

Secara keseluruhan, meskipun tekanan teknikal jangka pendek masih membayangi, Andy menilai prospek jangka menengah emas tetap positif. Hal ini didukung oleh tingginya permintaan investor serta ketidakpastian global yang belum menunjukkan tanda mereda.

"Para trader disarankan untuk mencermati sinyal reversal maupun breakout sebagai potensi katalis arah harga selanjutnya," tutur dia mengingatkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)