Harga Emas Dunia Ambles

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Dunia Ambles

Eko Nordiansyah • 27 May 2025 09:08

Chicago: Harga emas dunia turun lebih dari 0,50 persen pada Senin, 27 Mei 2025, di tengah kurangnya permintaan pada aset-aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda tarif pada Uni Eropa (UE). Sementara itu, perdagangan tetap tipis karena penutupan pasar keuangan Inggris (UK) dan AS karena liburan.

Melansir FXStreet, XAU/USD diperdagangkan di USD3.336. Harga Emas turun lebih dari 0,50 persen saat perbaikan sentimen mengurangi arus aset safe haven setelah lonjakan 4,86 persen minggu lalu.

Sentimen pasar membaik setelah pernyataan Trump pada hari Minggu, yang mendorong penundaan penerapan bea pada produk-produk UE hingga 9 Juli. Oleh karena itu, logam mulia tertekan setelah kenaikan lebih dari 4,86 persen minggu lalu, peningkatan terbesar sejak minggu yang dimulai pada 7 April.

Pada Jumat, XAU/USD melanjutkan pergerakan bullish-nya saat Trump terus menekan Apple untuk memproduksi iPhone di AS. Jika tidak, bea sebesar 25 persen akan dikenakan. Pada saat yang sama, ia meningkatkan retorika terhadap UE, mengancam akan mengenakan tarif 50 persen pada barang-barangnya. Ini mendorong logam Emas dari USD3.287 ke tertinggi minggu lalu USD3.365.
 

Baca juga: 

Harga Minyak Mentah WTI Stabil di Bawah USD61,50 per Barel



(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)

Reli harga emas diprediksi masih berlanjut

Meski mundur, harga Emas diperkirakan akan terus rally, karena data mengungkapkan bahwa impor emas bersih Tiongkok melalui Hong Kong lebih dari dua kali lipat pada bulan April dibandingkan Maret, dan merupakan yang tertinggi sejak Maret 2024.

Selain itu, risiko geopolitik tetap tinggi setelah Rusia menyerang Ukraina untuk tiga malam berturut-turut, memicu reaksi marah Trump.

Minggu ini, agenda ekonomi AS akan menampilkan Pesanan Barang Tahan Lama bulan April, risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), estimasi kedua Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 1 2025 dan rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) Inti, pengukur inflasi favorit The Fed.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)