PBB Desak Israel Dukung Solusi Dua Negara, Tekan Pengakuan atas Palestina

Sidang Majelis Umum PBB mengenai Palestina berlangsung di New York, AS, 10 Mei 2024. (EPA)

PBB Desak Israel Dukung Solusi Dua Negara, Tekan Pengakuan atas Palestina

Willy Haryono • 30 July 2025 11:36

New York: Konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 29 Juli 2025 menyerukan dukungan penuh terhadap Solusi Dua Negara dan mendesak Israel untuk menyatakan komitmennya atas berdirinya negara Palestina yang merdeka.

Deklarasi yang disebut sebagai New York Declaration tersebut menandai langkah internasional baru dalam upaya mengakhiri konflik panjang yang telah berlangsung hampir delapan dekade di Timur Tengah, termasuk perang yang masih berkecamuk di Jalur Gaza.

Deklarasi ini memuat rencana bertahap menuju pembentukan negara Palestina yang demiliterisasi dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel, serta integrasi Palestina ke dalam tatanan kawasan Timur Tengah secara lebih luas.

Konferensi dua hari ini digelar di tengah laporan kelaparan akut dan malnutrisi di Gaza akibat blokade Israel, yang telah memicu kecaman global terhadap kebijakan yang menghambat distribusi bantuan. Israel membantah tuduhan tersebut.

Deklarasi tersebut mengecam aksi kekerasan oleh kedua belah pihak. Untuk pertama kalinya, negara-negara Arab yang tergabung dalam konferensi turut mengutuk serangan Hamas terhadap warga sipil di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 orang disandera. Saat ini, sekitar 50 orang dilaporkan masih ditahan.

Di sisi lain, deklarasi juga mengecam serangan militer Israel terhadap infrastruktur sipil di Gaza, serta pengepungan yang menyebabkan krisis kemanusiaan besar. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 60.000 warga Palestina telah tewas sejak serangan dimulai, meski data tersebut tidak memisahkan antara warga sipil dan kombatan.

Dalam rencana yang disusun oleh 15 negara peserta dan disahkan oleh Uni Eropa, Liga Arab, Prancis, dan Arab Saudi sebagai ketua bersama, konferensi sepakat membentuk delapan gugus tugas tingkat tinggi yang akan menggarap aspek-aspek teknis menuju solusi dua negara.

Rencana tersebut menetapkan pembentukan komite administratif transisi di bawah otoritas Palestina yang akan memimpin wilayah setelah tercapainya gencatan senjata di Gaza. Pemerintahan ini nantinya akan mengendalikan seluruh wilayah Palestina.

Deklarasi juga mendukung pembentukan misi stabilisasi internasional sementara di bawah naungan PBB. Misi ini akan bertugas melindungi warga sipil Palestina, mendukung transfer keamanan ke otoritas Palestina, dan menjamin stabilitas kedua negara termasuk memantau gencatan senjata dan perjanjian perdamaian.

Dorongan Pengakuan Palestina

Salah satu poin utama dalam deklarasi adalah seruan bagi negara-negara anggota PBB untuk segera mengakui negara Palestina sebagai “komponen penting dan tak terpisahkan dari tercapainya solusi dua negara.”

Tanpa menyebut Israel secara eksplisit, deklarasi mengecam “tindakan sepihak ilegal” yang dinilai menjadi ancaman eksistensial bagi kemerdekaan Palestina, mengacu pada kebijakan ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat.

Namun, Israel menolak konferensi tersebut, dengan alasan keamanan dan nasionalisme. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka menentang konsep dua negara. Amerika Serikat juga memboikot pertemuan ini, menyebutnya “tidak produktif dan tidak tepat waktu.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk secara resmi mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar September mendatang. Kementerian Luar Negeri Prancis menyanggah klaim Israel bahwa pengakuan Palestina akan memperkuat Hamas, dengan menegaskan bahwa langkah itu justru akan “mengisolasi Hamas.”

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari yang sama juga mengumumkan niat untuk mengakui negara Palestina sebelum sidang Majelis Umum, kecuali jika Israel menyepakati gencatan senjata dan proses perdamaian jangka panjang dalam delapan minggu ke depan.

Prancis dan Inggris kini menjadi dua kekuatan besar Barat dan satu-satunya anggota G7 yang telah menyatakan komitmen resmi untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Indonesia Serukan Langkah Nyata Wujudkan Negara Palestina Merdeka dan Berdaulat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)