Kompolnas Cek Kosan TKP Tewasnya Diplomat Kemenlu, Berikut Hasil Temuannya

Indekos lokasi Diplomat Kemenlu ditemukan tewas. Foto: Metrotvnews.com/Christian

Kompolnas Cek Kosan TKP Tewasnya Diplomat Kemenlu, Berikut Hasil Temuannya

Ficky Ramadhan • 23 July 2025 12:39

Jakarta: Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan, 39, yang ditemukan dengan kepala terlilit lakban di indekosnya kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut turun tangan menyelidiki kasus kematian diplomat itu.

Komisioner Kompolnas Choirul Anam melakukan pengecekan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Arya Daru pada Selasa, 22 Juli 2025. Anam mengatakan pengecekan ini dilakukan untuk mendalami keterangan yang telah didapat dari keluarga korban saat kunjungan ke Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat," kata Anam, dalam keterangannya, dilansir pada Rabu, 23 Juli 2025.

Berikut temuan Kompolnas dalam pengecekan di indekos tempat ditemukannya Arya Daru tewas:

1. Periksa CCTV indekos Korban

Kompolnas melakukan pengecekan ke indekos tempat tewasnya Arya Daru. Pengecekan itu dimulai dari CCTV hingga detail kamar korban.

"Cek lokasi, cek detail kamar, cek apa yang ada di CCTV dan sebagainya," ujar dia.

Anam mengatakan pengecekan ini dilakukan bukan dalam ranah melakukan olah TKP ulang, melainkan hanya mendalami keterangan yang telah didapat dari keluarga Arya Daru saat kunjungan beberapa waktu lalu ke Yogyakarta.

"Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat," ucap dia.

2. Cek Slot Pintu Kamar Korban

Dalam pengecekan itu, Anam memeriksa sejumlah aspek penting yang ada di kamar korban. Mulai dari kondisi kamar hingga kunci pintu kamar korban.

"Kami mengecek posisi kondisi kamar, kami lihat semua bagaimana bentuknya, plafonnya, saluran airnya, kasurnya dan cek posisi kunci. Posisi kunci ini sangat krusial, karena ini kunci slot yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam dan kami konfirmasi kepada penjaga kos ini," kata Anam.

Baca Juga: 

Isi Kresek yang Dibuang Diplomat Arya Daru Segera Diungkap

Menurut Anam, penjaga indekos merupakan orang yang pertama kali membuka paksa pintu indekos saat Arya Daru ditemukan tewas. Anam meminta penjaga indekos memperagakan cara membuka pintu tersebut saat hari kejadian.

"Karena beliau yang membuka pertama kali, terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya. Jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya bisa dibuka dari luar maupun dari dalam, terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam," ujar dia.

3. Kondisi Kos Korban Tak Ada Kerusakan

Selain mengecek pintu, Anam memeriksa bagian plafon kamar, kamar mandi, hingga posisi barang yang ada di kamar korban.

"Posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali. Mungkin itu yang penting," ucap dia.

Anam menambahkan pengecekan dilakukan untuk mencari indikasi apakah ada kemungkinan orang lain masuk atau keluar dari kamar sebelum korban ditemukan tewas.

4. Tidak Ada Perubahan CCTV

Anam juga mengecek kondisi saluran air hingga posisi kasur korban. Hasil pengecekan CCTV di lokasi, ada persesuaian sebelum dan setelah korban ditemukan tewas.

"CCTV, jumlah CCTV, sebelum peristiwa sampai peristiwa jumlahnya sama," tutur dia.

5. Temuan Kantong Kresek Hitam

Arya Daru sempat membawa kantong kresek keluar dari kamarnya sebelum ditemukan tewas terlilit lakban. Kejadian itu terekam CCTV.

Dalam rekaman CCTV, terlihat Arya Daru masuk ke kamar indekos pada pukul 23.23 WIB, Senin, 7 Juli 2025. Pada pukul 23.24 WIB, korban terlihat keluar dari kamar dan membawa kantong kresek. Setelah itu, korban kembali masuk ke kamarnya tanpa membawa kantong kresek pada pukul 23.25 WIB.

Anam mengaku sudah mengetahui isi kresek yang terekam dalam CCTV dan sempat menjadi pertanyaan publik itu. Namun, dia menegaskan kewenangan untuk menjelaskan secara rinci tetap berada di tangan penyidik Polda Metro Jaya.

"Kami sudah ditunjukkan isinya, bagaimana prosedur membukanya, dan bagaimana perlakuan terhadap barang bukti. Tapi kami belum bisa sampaikan sekarang, biarlah penyidik yang akan menjelaskan secara resmi," jelas dia.

6. Aktivitas Korban Sebelum hingga Ditemukan Tewas

Kompolnas mengungkap pihaknya telah mengantongi aktivitas diplomat Kemenlu, Arya Daru sebelum ditemukannya tewas di indekos kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Temuan tersebut didapatkan saat Kompolnas mengunjungi keluarga korban di Yogyakarta.

"Yang kami dapatkan (dari keluarga korban) adalah struktur cerita, tidak hanya pas hari H tapi sebelum hari H itu yang baru. Termasuk barang yang tidak hanya pas hari H, setelah hari H juga kami dapat," kata Anam.

Anam belum merincikan lebih jauh terkait kegiatan korban tersebut. Lagi-lagi, dia berdalih hal itu merupakan ranah penyidik Polda Metro Jaya untuk menjelaskan.

"Detail-detailnya nanti penyidik yang akan menjelaskan. Intinya kami mendapatkan semua informasi terkait peristiwa ini dari keluarga sangat baik, sangat komprehensif," ujar dia.

7. Kesaksian Tetangga Indekos Korban

Kompolnas juga telah memeriksa tetangga korban terkait kasus kematian Arya Daru. Disebutkan malam itu hening saat hari kematian korban.

"Ada salah satu penghuni kos yang masih belum tidur sampai jam satuan begitu. Apakah ada suara yang mencurigakan? Tidak ada. Suaranya hening dan sebagainya. Apakah kondisi seperti biasanya? Kurang lebih seperti biasanya. Apalagi di hari itu juga pas hujan rintik-rintik, itu juga penting," kata Anam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)