Demonstrasi ojek online. Foto: Metro TV/Dashyauly Hutauruk
Jakarta: Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online hari ini, Senin, 21 Juli 2025, menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Merdeka dan Kawasan Monas yang direncanakan dimulai pukul 13.00 WIB.
Diperkirakan 50.000 pengemudi ojol dan kurir akan mematikan layanan aplikasi (off-bid massal) dan berkumpul di depan Istana serta gedung Kementerian ESDM.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, aksi hari ini akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya. Ia mengklaim massa
demo akan mencapai 50 ribu orang.
"Sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan serta Menteri Perhubungan yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut," kata Igun.
Aksi demo ini dilakukan karena pemerintah membuat suatu keputusan kontra produktif yaitu dengan menaikkan tarif ojol hingga 15 persen.
"Patut dipertanyakan pemerintah saat ini pro kepada rakyat atau pro kepada pebisnis aplikator sehingga lima tuntutan dasar dari para pengemudi diabaikan berlarut-larut," tambahnya.
Adapun tuntutan pada demonstrasi yang diberi nama "Aksi 217 Istana" itu antara lain agar pemerintah menghadirkan undang-undang transportasi online dan membuat peraturan tarif antar dan makanan.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan, 1.632 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek setempat telah dikerahkan.
"Petugas akan melayani saudara-saudara kita dengan humanis dan profesional, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas. Kami hadir untuk memastikan semuanya aman dan lancar," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Ia mengimbau peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan santun, tanpa membakar ban atau merusak fasilitas umum. Polisi juga tidak membawa senjata api dan menegaskan sikap humanis dalam pengawalan aksi.
"Kami mohon kepada saudara-saudara yang akan berunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan santun, tidak memprovokasi, dan tidak melawan petugas. Jangan membakar ban atau merusak fasilitas umum," lanjutnya.
Petugas juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas situasional di kawasan Silang Selatan Monas dan Medan Merdeka. Masyarakat dihimbau menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Terdapat sejumlah titik aksi utama yakni depan Istana, kawasan Monas, dan gedung Kementerian ESDM.