Jasa Raharja Bahas Pentingnya Layanan Medis Udara

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan. Dokumentasi/ istimewa

Jasa Raharja Bahas Pentingnya Layanan Medis Udara

Deny Irwanto • 25 August 2025 21:40

Tangerang: Jasa Raharja terus berkomitmen meningkatkan keselamatan transportasi nasional dengan hadir dalam ajang Heli Expo Asia (HEXIA) 2025 di Cengkareng Heliport, Tangerang, Banten.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, turut menjadi panelis dalam diskusi bertajuk ‘Saving Minutes, Saving Lives: Urban HEMS for Highways & High-Risk Areas’.

"Hal yang menjadi pemikiran utama kami saat ini adalah bagaimana kami dapat turut memberikan masukan guna mengendalikan fatalitas," kata Harwan di Tangerang, Senin, 25 Agustus 2025.
 

Baca: Bandara Adi Soemarmo Kembali Berstatus Internasional
 
Harwan menjelaskan pihaknya sudah melakukan terobosan dalam rangka pelayanan settlement untuk perawatan di rumah sakit sebagai kendali mutu terhadap fasilitas, alat, dan tenaga medis, serta obat-obatan.

Keterlibatan ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap upaya inovasi penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas.

"Tapi ternyata ada faktor lain yang mempengaruhi fatalitas korban, yakni kedekatan dan ketepatan dengan fasilitas kesehatan. Maksudnya, bagaimana korban kecelakaan lalu lintas itu bisa mengakses fasilitas kesehatan terdekat yang tepat dengan cepat," jelas Harwan.

Terkait hal tersebut, Harwan juga menyoroti hambatan serius di lapangan, terutama jarak dan waktu tempuh menuju fasilitas kesehatan yang tepat. Kondisi geografis Indonesia membuat evakuasi korban sering terhambat.

“Kalau misalnya di daerah Kalimantan, korban harus naik sampan dulu, harus menyeberang sungai yang besar dulu, waktunya bisa 3–4 jam. Kalau faskes-nya sudah mumpuni, tapi kalau jarak dan ketepatannya tidak bisa kita andalkan, di situ fatalitas menjadi berisiko tinggi," jelas Herwan.

Dalam paparannya Harwan menekankan bahwa peran HEMS berpotensi besar menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, khususnya pada periode emas penanganan darurat (golden period). Ia juga mendorong agar pemerintah Bersama pemangku kepentingan terkait menyusun regulasi dan skema pendanaan yang memungkinkan penggunaan layanan medis udara secara berkelanjutan.

Ia menyoroti praktik internasional yang bisa dijadikan rujukan, di mana sistem pooling digunakan untuk menanggung biaya operasional layanan medis udara, sehingga tidak menjadi beban tunggal bagi pemerintah atau korban.

"Sistem penjaminannya itu seperti apa, memang harus ada regulasi yang mengikat. Sehingga semua pihak terkait, baik itu penjaminan sosial maupun asuransi terkait penanganan korban kecelakaan khususnya, dapat sama-sama menggotong ini semua demi kemanusiaan," ungkap Harwan.

HEXIA merupakan ajang pameran dan forum bisnis helikopter terbesar di Asia yang pertama kali digelar pada 2023. Tahun ini, HEXIA mengangkat tema ‘Elevating the Industry: Transforming to a Sustainable Tomorrow’ dengan fokus pada keberlanjutan, inovasi, dan kolaborasi lintas industri.

Acara ini menghadirkan pemimpin industri, operator, regulator, dan penyedia layanan kesehatan untuk membahas peran helikopter dalam mendukung mobilitas udara, termasuk implementasi Helicopter Emergency Medical Services (HEMS) di kawasan perkotaan padat lalu lintas seperti Jakarta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)