Ketegangan di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan kerap memanas dari waktu ke waktu. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 23 August 2025 18:09
Pyongyang: Korea Utara menyebut militer Korea Selatan telah melepaskan tembakan peringatan pada Selasa lalu di wilayah perbatasan kedua negara, dan melabelinya sebagai provokasi yang disengaja, menurut laporan media pemerintah KCNA pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Korea Utara juga menyebut siaran peringatan dari militer Korea Selatan di kawasan perbatasan semakin meningkat.
KCNA, mengutip pernyataan Letnan Jenderal Ko Jong Chol, wakil kepala staf umum tentara Korea Utara, melaporkan bahwa pihaknya akan “mengambil langkah balasan yang sesuai” atas setiap upaya penghalangan proyek pembangunan penghalang di perbatasan, serta “tidak akan bertanggung jawab atas konsekuensi serius” jika peringatan diabaikan pada masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dalam pernyataannya menyebut pada pukul 15.00 waktu Seoul, Selasa lalu, sejumlah tentara Korea Utara yang sedang bekerja di area perbatasan melintasi garis demarkasi militer antar-Korea.
Militer Korea Selatan lalu melepaskan tembakan peringatan, sebelum pasukan Korea Utara mundur kembali ke utara garis tersebut. JCS tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan Pyongyang ini bertolak belakang dengan sikap Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung yang pekan lalu mengatakan akan menghentikan sebagian aktivitas militer di perbatasan dengan Korea Utara, sebagai bagian dari upaya terbaru pemerintahnya memperbaiki hubungan dengan tetangga yang secara teknis masih berstatus perang itu.
Dalam artikel terpisah pada Sabtu, KCNA juga kembali mengkritik latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan, menyebutnya sebagai “latihan yang sangat provokatif … untuk perang nyata.” Washington dan Seoul menegaskan latihan itu bersifat defensif.
Baca juga: Kim Yo-jong Sebut Tawaran Damai Korea Selatan sebagai ‘Delusi’