Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Despian Nurhidayat • 25 August 2025 10:14
Jakarta: Infeksi berulang demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai oleh masyarakat karena berisiko menimbulkan gejala lebih berat hingga kematian. Terutama, pada anak-anak dan pasien dengan penyakit penyerta.
"Virus dengue memiliki empat serotipe, artinya, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali, dan infeksi yang berulang biasanya lebih berat," kata dokter spesialis anak RS Borromeus, dr. Tony Ijong Dachlan, dikutip dari Media Indonesia, Senin, 25 Agustus 2025.
Dia menekankan terdapat sekitar 45 persen kematian akibat dengue terjadi pada usia 5–14 tahun. Bahkan, infeksi tanpa gejala pada orang dewasa tetap bisa menjadi sumber penularan bagi anggota keluarga lain.
"Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai dari rumah," ujar Tony.
Hal senada disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RS Borromeus, dr. Stephanie Yuliana Usman, yang menekankan bahwa hingga kini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Terapi yang diberikan hanya meredakan gejala, bukan membunuh virus.
"Langkah pencegahan menjadi sangat penting, terlebih pada pasien dengan penyakit penyerta seperti obesitas, ginjal, diabetes, atau hipertensi, yang lebih rentan mengalami kondisi parah," kata Yuliana.
Baca juga: Kemenkes: Kasus DBD Fluktuatif di Tengah Peningkatan Curah Hujan |