Basarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya
Amaluddin • 5 October 2025 11:17
Sidoarjo: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban musibah ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Dari total sementara 37 jenazah yang ditemukan, sebanyak 34 korban lainnya masih belum berhasil dikenali.
“Kami sampaikan hasil operasi DVI. Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jawa Timur, Kombes M. Khusnan, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Ketiga jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah Firman Nur, 16, warga Tembok Lor 38A, Surabaya; Muhammad Azka Ibadur Rahman, 13, warga Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya; dan Daul Milal, 15, warga Sitok Kapasan Gang 8 Nomor 18, Surabaya. Proses identifikasi ketiganya dilakukan melalui pencocokan data medis, gigi, dan properti pribadi.
Setelah proses verifikasi dinyatakan selesai, ketiga jenazah tersebut telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi delapan jenazah dari total 37 korban. Khusnan menegaskan proses identifikasi korban masih terus berlanjut. Tim melakukan pendalaman terhadap data antemortem dan data postmortem.
“Kami memahami keluarga ingin proses ini secepat mungkin. Semoga arwah adik-adik kita diterima di sisi Allah SWT,” tutur Khusnan.
Terkait satu potongan tubuh yang ditemukan di lokasi, Khusnan menjelaskan bagian tubuh tersebut adalah kaki kanan. Potongan tubuh itu telah dikirim ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan DNA di laboratorium forensik Mabes Polri.
Pemeriksaan DNA bertujuan memastikan identitas pemilik potongan tubuh tersebut. Tim identifikasi merupakan kolaborasi dari Pusdokkes Polri, Tim INAFIS Polda Jatim, dan Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
Streaming