Israel Tahan 70 Aktivis saat Menyerang Armada Global Sumud Flotilla

Kapal Global Sumud Flotilla (GSF) berlayar secara bertahap dari Tunisia. Foto: Anadolu

Israel Tahan 70 Aktivis saat Menyerang Armada Global Sumud Flotilla

Muhammad Reyhansyah • 2 October 2025 12:05

Gaza: Angkatan Laut Israel menyerang armada internasional pembawa bantuan menuju Jalur Gaza yang terkepung dan menahan sejumlah aktivis di dalamnya, menurut penyelenggara Global Sumud Flotilla pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.

Organisasi itu mengatakan kapal-kapal Israel mengepung armada yang tengah berlayar untuk menentang blokade Israel. Para aktivis melaporkan adanya pengacauan sinyal serta terputusnya komunikasi di sebagian besar kapal.

Komite Internasional untuk Membebaskan Gaza (ICBSG) mengonfirmasi bahwa enam kapal, termasuk Alma, Sirius, Adara, dan Deir Yassin, digerebek. Beberapa aktivis mengunggah video yang memperlihatkan kapal Israel mendekat dan memerintahkan konvoi untuk mengubah haluan.

“Kami sedang diserang oleh tentara Zionis (Israel),” tulis ICBSG di platform X. “Beberapa kapal telah dicegat dan keadaan darurat diberlakukan di seluruh kapal.”
 

Komite itu menuduh Israel menggunakan kekerasan, termasuk menabrakkan kapal, menembakkan meriam air, serta menaiki kapal secara paksa. “Pasukan laut memperlakukan secara brutal para tahanan damai dari 50 negara di seluruh dunia,” ungkap pernyataan tersebut, seperti dikutip Anadolu, Kamis, 2 Oktober 2025.

Penyelenggara mengatakan sekitar 70 aktivis telah ditahan. Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi sebagian aktivis ditahan dan akan dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel selatan untuk pemeriksaan sebelum bantuan dapat dipindahkan ke Gaza.

Sumber Channel 13 Israel menyebut operasi penyitaan armada akan berlangsung hingga Kamis.

Armada bantuan itu berhasil mendekat hingga kurang dari 148 kilometer dari Gaza sebelum dicegat. Aktivis melaporkan melihat lebih dari 20 kapal perang Israel mengelilingi konvoi dan memerintahkan perubahan arah.

Rekaman langsung memperlihatkan aktivis mengenakan pelampung ketika kapal Israel semakin dekat. Intersepsi ini terjadi setelah armada melewati titik di mana dua kapal lain, Madleen dan Handala, sebelumnya telah dicegat Israel pada Juni dan Juli lalu.

Serangan terjadi meski organisasi internasional, termasuk Amnesty International, menyerukan perlindungan terhadap armada bantuan. PBB juga memperingatkan bahwa serangan terhadap konvoi tidak dapat diterima.

Armada Global Sumud Flotilla, yang membawa bantuan kemanusiaan dan pasokan medis, berangkat sejak akhir Agustus. Ini menjadi upaya pertama dalam beberapa tahun terakhir yang melibatkan lebih dari 50 kapal dengan 532 aktivis sipil dari lebih 45 negara.

Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta penduduk, selama hampir 18 tahun. Blokade semakin diperketat pada Maret lalu ketika perbatasan ditutup dan distribusi makanan serta obat-obatan dihentikan, mendorong wilayah itu ke ambang kelaparan.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 66.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. PBB dan kelompok HAM berulang kali memperingatkan Gaza kini semakin tak layak huni dengan kelaparan dan penyakit yang cepat menyebar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)