Ilustrasi. Foto: dok Bank Neo Commerce.
Jakarta: PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil mencatatkan
laba sebesar Rp19,88 miliar di akhir 2024. Ini merupakan hasil dari transformasi finansial yang dilakukan bank digital ini selama satu tahun terakhir, dimana pada 2023 mencatatkan kerugian sebesar Rp573 miliar.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono mengungkapkan, fokus utama perusahaan di 2024 adalah memperkuat fundamental bank, meningkatkan kualitas kredit, mempertahankan pendapatan bunga, serta menjalankan efisiensi operasional.
Strategi ini membuahkan hasil positif dengan penurunan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) net dari 0,95 persen di 2023 menjadi 0,30 persen di akhir 2024. Selain itu, terjadi penurunan rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 12,93 persen, dari 112,27 persen di 2023 menjadi sebesar 99,34 persen di 2024.
"Penting bagi kami untuk memperkuat fundamental Bank dengan memperhatikan secara teliti berbagai aspek operasional perbankan, diantaranya dengan melakukan perbaikan tata kelola terutama dalam aspek kepatuhan dan pengelolaan kredit yang disalurkan. Ini untuk memastikan Bank kedepannya dapat melakukan strategi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan sehingga berbagai layanan untuk nasabah kami dan profitabilitas Bank dapat ditingkatkan," jelas Eri dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 27 Maret 2025.
BNC juga melakukan penyesuaian pada penyaluran kredit dengan fokus pada kualitas. Per 31 Desember 2024, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,82 triliun, turun dibandingkan 2023 yang sebesar Rp10,78 triliun.
Dari sisi pendanaan, per 31 Desember 2024 perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mencapai Rp13,06 triliun, dengan cost of fund yang turun dari 6,22 persen menjadi 6,05 persen. Sementara itu, komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 67,53 persen, dengan tingkat CAR yang mengalami peningkatan menjadi 35,30 persen di posisi Desember 2024 dari 27,86 persen di posisi yang sama di tahun sebelumnya.
BNC terus mengembangkan produk-produk Wealth Management agar nasabah senantiasa dapat bertransaksi secara digital dan aman untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Berbagai hasil positif ini menunjukkan bahwa Bank Neo Commerce telah berada pada jalur yang tepat dalam melakukan transformasi finansial yang signifikan dan menjadi bank dengan layanan digital yang aman bagi masyarakat.
(Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar)
Bidik penyaluran kredit tumbuh hingga 15%
Di 2025, Bank Neo Commerce menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit di kisaran 12 persen hingga 15 persen, dengan fokus pada penyaluran kredit yang berkualitas untuk menjaga NPL tetap sehat. BNC juga akan fokus untuk mengembangkan sektor dana murah (CASA),
payroll, serta
cash management sembari terus mempertahankan operasional perbankan yang sehat dan efisien.
"Bank Neo Commerce memiliki keunggulan kompetitif yaitu kecepatan dalam eksekusi sehingga kami memiliki berbagai layanan dan produk perbankan yang lebih lengkap tersedia di aplikasi neobank milik BNC. Kami akan memaksimalkannya dengan memberikan offering yang lebih bervariasi agar nasabah memiliki lebih banyak pilihan dan pada akhirnya semakin sering menggunakan berbagai produk
perbankan yang tersedia," ungkap Eri.
Di awal 2025, BNC berhasil mencatatkan laba yang lebih besar pada Januari dan Februari, masing-masing sebesar Rp69,24 miliar dan Rp41,67 miliar. Ini menunjukkan Bank Neo Commerce berada pada jalur yang tepat untuk terus semakin baik kedepannya.
"Kami percaya Bank Neo Commerce berada pada jalur yang tepat untuk terus semakin baik kedepannya, terlihat dengan pencapaian baik di 2024 berlanjut hingga awal 2025 ini. Di dua bulan pertama saja, kami berhasil membukukan laba senilai total Rp110,91 miliar," papar dia.
"Momentum ini akan terus kami jaga untuk semakin lebih baik lagi kedepannya. Senantiasa terus memberikan pelayanan perbankan terbaik bagi nasabah setia yang telah mempercayakan BNC menjadi bank pilihannya dalam menempatkan dan meminjam dana, serta bertransaksi finansial," tegas Eri menambahkan. (
Laura Oktaviani Sibarani)