SDA Unggulan Masing-Masing Negara ASEAN, dari Beras sampai Migas

Kilang minyak. (PTTEP)

SDA Unggulan Masing-Masing Negara ASEAN, dari Beras sampai Migas

Riza Aslam Khaeron • 6 May 2025 16:53

Jakarta: Setiap negara ASEAN memiliki keunggulan sumber daya alam (SDA) yang khas dan menjadi tulang punggung ekspor mereka. Dalam konteks perdagangan internasional, sektor berbasis SDA seperti pertanian, perikanan, tambang, energi, dan kehutanan terus memainkan peran penting dalam mendatangkan devisa. Berikut daftar lengkap komoditas SDA unggulan ekspor dari tiap negara ASEAN.
 

Indonesia: Batubara, Sawit, dan Nikel Jadi Tulang Punggung Ekspor

Melansir Observatory Economic Complexity (OEC), nilai ekspor batubara Indonesia mencapai USD 38,8 miliar pada 2023, menjadikannya yang terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan produsen dan eksportir utama minyak kelapa sawit (CPO), dengan produksi lebih dari 47,08 juta ton per tahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.

Larangan ekspor bijih mentah seperti nikel mendorong tumbuhnya ekspor produk hilirisasi seperti feronikel dan stainless steel dari smelter domestik. Selain itu, ekspor hasil hutan (pulp, kayu lapis), produk kelautan (udang, ikan), serta komoditas pertanian (kopi, karet) memperkuat portofolio ekspor berbasis SDA.
 

Malaysia: Dominasi LNG, Sawit, dan Sarung Tangan Karet

Mengutip Statista, ekspor minyak sawit Malaysia mencapai RM65,82 miliar atau USD 15,138 miliar pada 2024. Malaysia juga dikenal sebagai salah satu eksportir terbesar gas alam cair (LNG) di Asia, dengan pengiriman utama ke Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Di sektor industri, Malaysia mendominasi pasar sarung tangan karet global, dengan nilai ekspor mencapai USD 7 miliar pada 2023 menurut Malaysian Rubber Export Promotion Council. Hasil hutan seperti kayu olahan dan furnitur masih berkontribusi signifikan, meskipun sektor pertambangan timah kini menurun dibanding dekade sebelumnya.
 

Brunei Darussalam: Hampir 90 Persen Ekspor dari Migas

Brunei sangat bergantung pada ekspor migas. Berdasarkan data Trading Economics, lebih dari 90% nilai ekspor berasal dari minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dengan total nilai ekspor minyak bumi olahan mencapai USD 3,39 miliar.

Negara ini masih dalam tahap awal diversifikasi ekspor melalui pengembangan petrokimia, terutama di kawasan industri Sungai Liang. Sektor agrikultur dan kehutanan tidak signifikan dalam ekspor Brunei karena keterbatasan lahan dan populasi kecil.
 

Thailand: Kekuatan Agrikultur dan Eksportir Beras Dunia

Menurut Kementerian Perdagangan Thailand, negara ini mengekspor hampir 10 juta ton beras pada 2024, menjadikannya salah satu eksportir terbesar dunia. Komoditas utama lainnya meliputi karet alam (sekitar USD 5,6 miliar pada 2023), gula, singkong, dan hasil laut seperti udang serta tuna kalengan. Produk kehutanan seperti kayu jati dan panel kayu juga mencatat permintaan tinggi, terutama di pasar Timur Tengah dan Jepang.
 

Vietnam: Kopi Robusta, Beras, dan Udang sebagai Andalan

Data dari General Department of Vietnam Customs menunjukkan bahwa ekspor kopi robusta Vietnam mendekati USD 5 miliar pada 2024, menjadikannya nomor dua dunia setelah Brasil. Beras, kacang mete (cashew), dan lada juga termasuk produk ekspor unggulan.

Dari sektor kelautan, Vietnam unggul dalam pengolahan dan ekspor udang, cumi, dan fillet ikan. Sementara itu, industri pengolahan kayu menjadi salah satu penyumbang ekspor non-elektronik terbesar dengan pertumbuhan konsisten sejak 2020.
 
Baca Juga:
Dari Sawit sampai Migas, Ini Komoditas Perdagangan Unggulan Masing-Masing Negara ASEAN
 

Laos: Listrik Tenaga Air dan Tambang Emas

Mengutip World's Top Exports, ekspor listrik dari pembangkit hidro, pupuk kalium, emas mentah, kertas tanpa pelapis, kemudian bijih tembaga dan konsentrat dikirim ke Thailand, Vietnam, dan Kamboja melalui jaringan interkoneksi, total lima komoditas tersebut menyumbang sekitar 49,6?ri pendapatan internasional Laos.

Ekspor tambang Laos meliputi tembaga, emas, dan pupuk potash dari tambang di Khammouane dan Savannakhet. Sektor agrikultur seperti beras dan kopi (khususnya dari Dataran Tinggi Bolaven) turut menopang perdagangan SDA Laos.
 

Kamboja: Genggam Beras, dan Karet

Berdasarkan OEC, ekspor beras (khususnya beras melati/jasmine) tahun 2023 menyumbang sekitar USD 942 juta dari nilai ekspor nasional, sedangkan karet alam melansir Xinhua mencapai nilai USD 666,2 miliar pada tahun 2024. Produk sepeda menjadi unggulan baru, terutama dari zona industri Svay Rieng, didukung oleh bahan baku domestik seperti baja ringan dan karet. Komoditas lain meliputi singkong, mangga, dan kayu keras tropis.
 

Myanmar: Gas dan Batu Mulia di Tengah Ketidakstabilan

Gas alam masih menjadi ekspor terbesar Myanmar, diekspor melalui pipa ke Thailand dan Tiongkok. Menurut OEC, myanmar nilai ekspor gas bumi mencapai total 3,15 miliar pada tahun 2023. Myanmar juga dikenal sebagai produsen batu permata berharga seperti giok (jade) dari Hpakant dan rubi dari Mogok.

Ekspor pertanian didominasi oleh kacang-kacangan (pulses) dan beras. Kayu jati dari kawasan hutan di wilayah Sagaing dan Kachin tetap menjadi komoditas ekspor meskipun regulasinya diperketat sejak 2021.
 

Filipina: Emas, Nanas, dan Nikel Penuhi Pasar Dunia

Filipina merupakan eksportir utama pisang dunia, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,22 miliar pada 2023 melansir World's Top Exports. Produk pertanian unggulan lainnya meliputi nanas dan minyak kelapa. Di sektor tambang, Filipina menjadi pemasok utama nikel global sejak Indonesia menerapkan larangan ekspor bijih nikel mentah.

Sedangkan untuk ekspor Emas, Filipina menghasilkan total nilai ekspor sebesar USD 4,26 miliar berdasarkan OEC. Ekspor hasil laut seperti tuna kaleng, rumput laut, dan udang turut menopang perdagangan berbasis SDA.
 

Singapura: Minim SDA Mentah, Dominasi Industri Olahan

Meski minim SDA mentah, Singapura memainkan peran penting dalam perdagangan berbasis SDA melalui ekspor ulang dan pengolahan. Melansir OEC, total nilai ekspor minyak bumi olahan mencapai USD 55,9 miliar. Emas, bahan kimia industri, dan logam mulia lain turut diekspor dalam bentuk olahan. Keunggulan logistik dan infrastruktur pelabuhan menjadikan Singapura pusat transit strategis untuk komoditas SDA Asia Tenggara.

ASEAN menyimpan kekayaan SDA yang beragam dan terintegrasi dalam rantai pasok global. Dari migas Brunei, nikel Indonesia, hingga kopi Vietnam, tiap negara memainkan peran strategis dengan keunggulan alam yang dimiliki dan dikelola untuk mendukung pertumbuhan perdagangan dan pembangunan kawasan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)