Mahasiswi Undip Semarang asal Magelang ABK, 22, ditemukan meninggal dunia di kabar kosnya di Tembalang, Kota Semarang Kamis dini hari, 1 Mei 2025. Dokumentasi/ Media Indonesia
Semarang: Seorang mahasiswi Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan tewas di kamas kos di Gondang, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis dini hari, 1 Mei 2025.
Pemantauan hingga jelang pagi sejumlah petugas kepolisian masih terlihat melakukan pemeriksaan di sebuah kabar kos di Gondang, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, selain itu polusi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti serta meminta keterangan warga sekitar setelah ditemukan seorang penghuni kos ABK, 22, tewas di kabar tersebut.
Pada awalnya diduga merupakan korban pembunuhan, karena berlumuran darah hingga cukup menggemparkan warga sekitar terutama sesama penghuni kos.
Saat ditemukan, korban tampak mengenakan baju olahraga Kampus Undip warna putih dan memakai celana warna pink dalam posisi tergeletak di lantai keramik dekat kamar mandi.
"Ada darah menggenang di bawah kepala yang juga membasahi lantai," kata seorang saksi mata F merupakan teman sesama penghuni kos.
Selain itu juga terlihat ada gadget dengan pelindung warna pink tampak jatuh dekat tangan kanan kanan dan sebuah alat penanak nasi warna putih biru dalan posisi terjungkal, namun tempat tidur (kasur) masih terlihat rapi dengan sprei warna abu motif warna putih, hitam, pink dan juga satu bantal bersih tanpa noda darah.
Saksi F menuturkan sekitar pukul 01.25 WIB sempat mendengar teriakan minta tolong dari lantai 1, kemudian saat dilihat ke sumber suara tersebut di dalam kamar, korban sudah telah tergelatak di depan toilet dengan bercak darah bercecer di lantai ruang kamar dan kamar mandi.
"Terlihat darah juga tampak keluar dari mulut korban, imbuhnya.
Melihat itu kondisi itu, ungkap saksi, kemudian menghubungi sejumlah penghuni kos lainnya serta tim medis rumah sakit, namun tidak berlangsung lama tubuh korban sudah tak bergerak dengan wajah pucat dan hadil pengecekan tim medis korban dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Polsek Tembalang, Komisaris Wahdah Maulidiawati, mengatakan setelah mendapat laporan tersebut langsung menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan baik lokasi kejadian, meminta keterangan warga dan penghuni kos serta tim medis, namun di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
"Hasil pemeriksaan tersebut, itu bukan pembunuhan, tapi karena sakit tang kemungkinan autoimun karena berdasarkan pemeriksaan medis korban menpunyai riwayat sakit lupus, pecah pembuluh darah," ungkap Wahdah Maulidiawati.
Namun untuk memastikan semuanya, menurut Wahdah Maulidiawati, kini jenasah korban berada di RSUP dr Kariadi Semarang untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita masih menunggu juga Hadil resmi pemeriksaan medis untuk kepastian penyebab meninggalnya korban," ujarnya.