Nyepi dan Idulfitri Beriringan, Wapres: Toleransi dan Persatuan Harus Terus Dijaga

Rangkaian perayaan hari raya Nyepi di Candi Prambanan. MTVN/Ahmad Mustaqim

Nyepi dan Idulfitri Beriringan, Wapres: Toleransi dan Persatuan Harus Terus Dijaga

Ahmad Mustaqim • 28 March 2025 15:18

Yogyakarta: Umat Hindu di Indonesia diajak tetap berkontribusi menjaga lingkungan dan jaga kerukunan. Momentum hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idulfitri yang beriringan dinilai jadi momentum tepat. 

"Hari raya Nyepi dan Idulfitri berdekatan. Toleransi dan perbedaan perlu terus diperkuat," kata Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat gelaran rangkaian Tawur Agung di Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta pada Jumat, 28 Maret 2025. 

Gibran mengatakan umat Hindu menjadi salah satu kelompok yang berkontribusi menjaga toleransi. Toleransi kepada sesama itu jadi bagian dalam menjaga kerukunan. 

Menurut dia, keberagam menjadi kekuatan Indonesia. Adanya perbedaan telah mampu menyatukan masyarakat dari beragam latar belakang. Ia menyebut kerukunan dan persatuan harus dijaga bersama. 

"Selain kekayaan alam, Indonesia juga memiliki kekayaan suku, adat istiadat, dan budaya. Pemerintah dan kepala daerah harus menjamin perayaan (hari besar keagamaan) lancar dan memastikan umat lancar beribadah," kata dia. 

"Terima kasih ke umat hindu menjaga persatuan dan kerukunan. Selamat hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, semoga keberkahan selalu memberkahi," ucapnya melanjutkan. 

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Gede Narayana mengatakan ada serangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum hari raya Nyepi pada 29 Maret 2025. Beberapa di antaranya yakni upacara Melasti dan Tawur Agung. 

"Ritual itu sebelumnya kami melalui dengan Melasti, lalu sekarang Tawur Agung," kata dia. 

Ia juga mengatakan umat Hinda juga melakukan berbagi sesama dengan memberikan takjil kepada umat Islam yang menjalankan puasa. Pembagian takjil itu telah dilakukan di berbagai provinsi yang terdapat umat Hindu. 

"Lalu juga kita menanam pohon, tahapan selain ritual. Selain menanam pohon, kita juga melakukan makerti ayuning segara. Makerti ayuning segara adalah bersih-bersih pantai, bersih-bersih pohon. Sehari sebelum Melasti, kami melakukan makerti ayuning segara," ujarnya. 

Wakil Gunernur DIY, Kanjeng Gustu Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X saat membacakan sambutan menyatakan ajakannya kepada umat Hindu terus berbakti kepada sesama. Ia menyatakan setiap proses yang manusia lakukan tak selamanya dilihat dari hasil. 

"Saya mengajak berbakti pada tanah air dan pelayanan ke sesama. Di sana letak kesucian hidup bukan demi hasil tetap demi makna," kata dia. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)