Korea Utara Ancam Lakukan Aksi Ofensif atas Latihan Keamanan AS–Korsel

Bendera Korea Utara. (EPA-EFE)

Korea Utara Ancam Lakukan Aksi Ofensif atas Latihan Keamanan AS–Korsel

Willy Haryono • 8 November 2025 17:49

Seoul: Menteri Pertahanan Korea Utara, No Kwang-chol, pada Sabtu ini mengancam akan melakukan “aksi yang lebih ofensif” sebagai tanggapan atas pertemuan keamanan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan serta kedatangan kapal induk AS di wilayah Korea Selatan.

Sehari sebelumnya, Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timurnya, setelah sebelumnya mengecam sanksi baru AS terhadap sejumlah individu dan entitas Korea Utara yang dituduh terlibat dalam skema pencucian uang berbasis siber.

Mengutip dari India Today, Sabtu, 8 November 2025, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengecam peluncuran rudal tersebut dan menyebut kritik Korea Utara terhadap pertemuan keamanan AS–Korsel sebagai hal yang “disesalkan.”

No menuduh kunjungan Menteri Pertahanan AS dan Korea Selatan ke perbatasan antar-Korea serta pertemuan keamanan berikutnya di Seoul sebagai upaya untuk meningkatkan strategi pencegahan terhadap Pyongyang dan mengintegrasikan kekuatan nuklir serta konvensional kedua negara.

“Ini adalah bukti jelas dan pernyataan terbuka atas sifat permusuhan mereka yang ingin melawan DPRK sampai akhir,” ujar No, menggunakan nama resmi Korea Utara, Democratic People's Republic of Korea (DPRK).

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth sebelumnya menegaskan bahwa inti dari aliansi Washington–Seoul tetap berfokus pada upaya pencegahan terhadap Korea Utara, meski pasukan AS di Korea Selatan dapat digunakan secara fleksibel untuk menghadapi ancaman regional lainnya.

No juga mengecam kedatangan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington di pelabuhan Busan, Korea Selatan, pekan ini setelah latihan udara gabungan AS–Korsel, yang disebutnya meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

“Kami akan menunjukkan aksi yang lebih ofensif terhadap ancaman musuh berdasarkan prinsip menjaga keamanan dan mempertahankan perdamaian dengan kekuatan yang tangguh,” kata No melalui kantor berita resmi KCNA.

Angkatan Laut Korea Selatan menyatakan kunjungan kapal induk tersebut hanya untuk mengisi kembali logistik dan memberi waktu istirahat bagi kru kapal.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump yang berkunjung ke Korea Selatan pekan lalu, menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Pertemuan itu belum terjadi, namun Trump menegaskan kesiapannya kembali ke kawasan untuk berbicara dengan Kim.

Pekan lalu, Korea Utara juga menembakkan rudal jelajah ke arah barat Semenanjung Korea bertepatan dengan kehadiran Trump dan para pemimpin dunia lain di Korea Selatan untuk serangkaian pertemuan regional.

Komando Indo-Pasifik AS pada Sabtu menilai peluncuran rudal terbaru Korea Utara “tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS maupun sekutunya.”

“Peluncuran ini menyoroti dampak destabilisasi dari tindakan Korea Utara,” tambahnya.

Baca juga:  Korut Luncurkan Rudal ke Laut Jepang, Korsel Lontarkan Kecaman Keras

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)