Ketua Banggar DPR Sebut Evaluasi Kinerja Menteri Jadi Hak Prerogatif Presiden

Ketua Banggar DPR Said Abdullah. Dok. Istimewa

Ketua Banggar DPR Sebut Evaluasi Kinerja Menteri Jadi Hak Prerogatif Presiden

Achmad Zulfikar Fazli • 19 October 2025 15:38

Jakarta: Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif mengevaluasi kinerja para menteri. Sebab, para menteri dipilih dan diangkat oleh Presiden.

"Para menteri adalah pembantu Pak Presiden," tegas Said dalam keterangannya, Minggu, 19 Oktober 2025.

Dia mengatakan pergantian atau tidaknya menteri semata-mata untuk kepentingan strategis Presiden. Namun, lanjut dia, Presiden memiliki beberapa organisasi teknis yang bisa membantu Kepala Negara untuk melihat kinerja menteri.

"Presiden memiliki Kantor Staf Presiden, memiliki Sekretariat Kabinet, bahkan beberapa staf khusus sesuai bidangnya masing masing. Organisasi teknis itu sebenarnya bisa menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk menilai seorang menteri performance kinerjanya atau tidak," ujar Said.

Ukuran Evaluasi Jelas


Menurut dia, hal ini menunjukkan ukurannya jelas, ada target-target, dukungan organisasi, anggaran, dan timeline-nya. Misalnya, KPI disepakati akan disampaikan enam bulan sekali untuk mengukur progres kerja menteri. Sehingga, ukuran evaluasinya jelas, tidak subyektif. Baik yang mengevaluasi dan dievaluasi juga sama-sama memiliki pegangan yang jelas.

"Jadi kalau ada menteri terevaluasi karena kinerjanya, maka sang menteri tidak akan merasa dievaluasi secara sepihak. Dengan dasar demikian saya kira tidak akan ada menteri merasa kecewa jika kena reshuflle karena kinerjanya yang tidak baik. Sebaliknya, Pak Presiden juga bisa mendapatkan ukuran-ukuran yang konkret atas kinerja anak buahnya," ujar Said.
 
Baca Juga: 

Presiden Prabowo Dijadwalkan Gelar Ratas Sore Ini di Kertanegara, Bahas Apa?


Dia menilai model evaluasi ini juga akan menghindarkan Presiden mendapatkan anak buah yang hanya membangun kinerja kamuflatif. "Apa kinerja kamuflatif itu, yakni kinerja yang seolah-olah populer di mata rakyat karena lebih sering muncul hebohnya, tetapi tindakan atau kebijakannya tidak berdampak pada perubahan struktural sebagaimana yang dijanjikan Pak Presiden dalam Asta Citanya," jelas Said.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)