Tidak Dianjurkan Makan Mi Instan untuk Sahur, Ini Alasannya

Ilustrasi: Freepik

Tidak Dianjurkan Makan Mi Instan untuk Sahur, Ini Alasannya

Riza Aslam Khaeron • 18 March 2025 16:59

Jakarta: Sahur merupakan waktu makan yang sangat penting bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Menu sahur yang bergizi dan seimbang akan memberikan energi yang cukup untuk menahan lapar dan haus sepanjang hari. Namun, di tengah kesibukan dan kepraktisan, mi instan sering menjadi pilihan utama untuk sahur.

Meski mudah disajikan dan memiliki rasa yang lezat, konsumsi mi instan untuk sahur ternyata tidak dianjurkan oleh para ahli gizi karena berbagai alasan kesehatan.
 

Kandungan Nutrisi Mi Instan Tidak Lengkap

Mengutip dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dalam artikel di KlikDokter pada 7 Mei 2021, mi instan mengandung karbohidrat sederhana yang hanya memberikan rasa kenyang sementara karena cepat dicerna tubuh. "Mi instan cepat menaikkan kadar gula darah, tapi juga cepat menurunkannya, sehingga orang yang sahur dengan mi instan akan merasa cepat lapar," jelas dr. Astrid.

Selain itu, mi instan juga tinggi kandungan natrium (garam) yang bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat saat berpuasa. "Natrium bersifat menarik air, sehingga selain menyebabkan lebih cepat lapar, kondisi tersebut membuat Anda jadi lebih cepat haus setelah sahur dengan mi instan," tambah dr. Astrid.
 

Mi Instan Bisa Menyebabkan Tubuh Lemas Saat Puasa

Menurut artikel yang dimuat di situs BKPSDM Kabupaten Demak pada 28 April 2020, konsumsi mi instan saat sahur bisa menyebabkan tubuh terasa lemas saat berpuasa. Hal ini karena bahan dasar mi instan adalah tepung yang mudah dicerna tubuh, sehingga tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama.

"Mi instan menggunakan bahan pengawet yang tidak bagus untuk kesehatan," ungkap artikel tersebut. Karena kandungan nutrisinya yang rendah dan minim serat, tubuh akan cepat merasa lapar dan tidak memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.
 

Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Mi Instan Terlalu Sering

Mengutip kembali artikel di KlikDokter, konsumsi mi instan yang terlalu sering bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti hipertensi dan penyakit jantung. Kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan dapat memicu peningkatan tekanan darah dan beban kerja pada jantung.

"Mi instan memang enak dan praktis, tapi konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit yang merugikan tubuh," jelas dr. Astrid dalam artikel tersebut.
 
Baca Juga:
Berkah Ramadan, Daya Saing Produk UMKM Meningkat Pesat
 

Tips Sahur Sehat Jika Terpaksa Konsumsi Mi Instan

Jika Anda tidak punya pilihan lain dan terpaksa makan mi instan saat sahur, Dr. Astrid membeberkan beberapa cara untuk membuatnya lebih sehat:
  1. Tambahkan lauk pauk sehat – Konsumsi mi instan dengan tambahan protein seperti ayam atau telur, serta sayuran seperti bayam dan wortel untuk meningkatkan kandungan serat dan protein.
  2. Kurangi bumbu instan – Sebaiknya kurangi penggunaan bumbu instan untuk mengurangi asupan natrium.
  3. Minum banyak air putih – Konsumsi air putih yang cukup setelah makan mi instan untuk menghindari dehidrasi.

Meskipun mi instan adalah pilihan yang mudah dan cepat untuk sahur, kandungan nutrisi yang rendah dan kadar natrium yang tinggi menjadikannya bukan makanan ideal untuk mendukung tubuh selama puasa.

Jika memungkinkan, gantilah mi instan dengan makanan bergizi seimbang seperti nasi, roti gandum, sayuran, dan sumber protein untuk memberikan energi yang lebih tahan lama. Jika terpaksa makan mi instan, tambahkan protein dan serat, serta batasi penggunaan bumbu untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)