Masyarakat Peru Sambut Gembira Kepemimpinan Paus Leo XIV

Paus Leo XIV saat berada di Vatikan. (Vatican News)

Masyarakat Peru Sambut Gembira Kepemimpinan Paus Leo XIV

Willy Haryono • 19 May 2025 17:34

Lima: Terpilihnya Paus Leo XIV disambut dengan kegembiraan dan emosi mendalam oleh seluruh rakyat Peru, negeri yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup dan pelayanan rohani Sang Paus.

Kedekatan ini diungkapkan Uskup Agung Paolo Rocco Gualtieri, Nuncio Apostolik untuk Peru sejak 2022, dalam wawancaranya bersama Radio Vatikan dan dimuat di Vatican News, Senin, 19 Mei 2025.

Akar yang Tertanam dalam Tanah Peru

“Peru bersukacita atas pemilihan Paus Leo XIV,” ujar Uskup Agung Gualtieri. Paus Leo, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost, memang bukan orang asing bagi masyarakat Peru.

Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di sana sebagai misionaris muda, pengajar hukum kanon di seminari tinggi, pemimpin provinsi ordo religius, dan kemudian sebagai Administrator Apostolik serta Uskup Chiclayo.

“Ia benar-benar memberikan hatinya untuk Peru,” kenang Gualtieri.

Nuncio juga menyoroti peran penting Paus Leo selama masa-masa krisis, termasuk pandemi Covid-19 pada 2020 dan bencana El Niño pada 2023. Kepemimpinan dan belas kasihnya di tengah penderitaan rakyat meninggalkan kesan mendalam dan memperkuat ikatan batin dengan masyarakat Peru.

Sinyal Harapan bagi Bangsa yang Berjuang

Uskup Agung Gualtieri menilai bahwa keterpilihan Paus Leo membawa pesan harapan di tengah situasi politik dan sosial yang rumit di Peru.

“Saya masih ingat kunjungan pertamanya kembali ke Peru sebagai Kardinal. Sambutannya luar biasa. Ia berjalan bersama umatnya—seorang pendeta sejati,” ungkapnya.

Bagi banyak orang, kehadiran Paus Leo menjadi pengingat bahwa mereka tidak dilupakan. Bahwa pengalaman dan iman rakyat Peru telah membentuk pemimpin tertinggi Gereja Katolik saat ini.

Pelayan yang Mengutamakan Persatuan

Menggambarkan karakter Paus, Gualtieri menyebutnya sebagai sosok sederhana, penuh tekad, dan pendeta besar dengan hati yang damai.

“Saya percaya masa hidupnya di Peru adalah pengalaman formatif yang indah. Ia dibentuk sebagai misionaris, pendidik, dan uskup—dan itu akan menjadi kekayaan berharga bagi kepausannya.”

Gereja Katolik kini menatap masa depan di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, yang disebut Uskup Agung Gualtieri akan mengusung semangat sinodalitas, kolegialitas, dan persatuan.

Di tengah dunia yang dilanda ketegangan dan konflik global, termasuk yang oleh Paus Fransiskus disebut sebagai “Perang Dunia III yang diperjuangkan secara bertahap,” kehadiran Paus Leo XIV dinilai tepat waktu.

“Kita membutuhkan persatuan dan perdamaian lebih dari sebelumnya. Dan saya yakin, Paus Leo siap memimpin umat ke arah itu—arah persatuan,” pungkas Gualtieri. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Paus Leo XIV Serukan Penghormatan terhadap Para Imigran

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)