Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 13 October 2025 10:28
Jakarta: PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi dalam pekan ini seiring meningkatnya tekanan dari faktor eksternal. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Hari Rachmansyah menilai tekanan eksternal berpotensi memicu aksi ambil untung (profit taking) dan mendorong arus keluar dana asing dari pasar saham domestik.
Katalis utama datang dari rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memberlakukan tarif baru sebesar 100 persen terhadap impor produk asal Tiongkok mulai 1 November. Langkah tersebut dinilai dapat memperburuk ketegangan perdagangan AS–Tiongkok dan meningkatkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Serta, berpotensi menaikkan harga emas sebagai safe haven.
"IHSG diprediksi berpotensi koreksi menguji support di 8.150 dengan resistance terdekat 8.272," kata dia dalam keterangan resmi, Senin, 13 Oktober 2025.
Dalam situasi pasar yang rentan, Hari menyarankan investor untuk bersikap defensif dengan memprioritaskan saham-saham berfundamental kuat serta menerapkan strategi buy on weakness secara selektif.
Ia menambahkan potensi koreksi IHSG ini terjadi setelah sepanjang pekan lalu berhasil menguat dengan mencatatkan rekor tertinggi (ATH) baru di level 8.272 pada Kamis 9 Oktober 2025. ATH baru ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global akibat shutdown pemerintah AS dan fluktuasi harga komoditas.
"Meskipun tercatat ada net sell asing sebesar Rp1,3 triliun, tekanan jual tersebut berhasil diimbangi oleh kuatnya minat beli investor domestik, terutama pada saham-saham konglomerat," jelas dia.
Hari pun merinci sejumlah sentimen dari global dan domestik yang membuat IHSG bergerak di zona positif pada pekan lalu.