Menhan AS Kecam Kebijakan ‘Woke’ di Pentagon, Tak Mau Ada Jenderal Gemuk

Menhan AS Pete Hegseth. (Anadolu Agency)

Menhan AS Kecam Kebijakan ‘Woke’ di Pentagon, Tak Mau Ada Jenderal Gemuk

Muhammad Reyhansyah • 1 October 2025 11:18

Arlington: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth melontarkan kritik tajam kepada jajaran militer, menyebut adanya sejumlah “jenderal gemuk” dan kebijakan keberagaman (diversity) yang menurutnya membuat kekuatan pertahanan Negeri Paman Sam melemah selama beberapa dekade.

Dalam forum langka bersama komandan di Virginia pada Selasa, 30 September 2025, Hegseth menegaskan perwira yang tidak mendukung agenda pemerintah pusat sebaiknya segera mundur.

“Para pemimpin politik yang ceroboh telah membuat kita kehilangan arah. Kita menjadi ‘Departemen Woke.’ Tapi itu akan berakhir sekarang,” ujar Hegseth, dikutip dari The Korea Times, Rabu, 1 Oktober 2025.

Ia membela keputusan memecat sejumlah perwira tinggi, termasuk Kepala Staf Gabungan berkulit hitam dan perempuan yang menjabat Laksamana tertinggi.

Hegseth berjanji mereformasi sistem penanganan laporan diskriminasi serta memperketat standar kebugaran dengan tolok ukur pria. “Tidak ada lagi jenderal gemuk di Pentagon. Era penampilan tak profesional sudah berakhir. Tidak ada lagi brewok,” katanya.

Presiden Donald Trump turut hadir dalam acara tersebut. Ia memperingatkan akan memecat komandan yang tidak sejalan dengannya. “Kalau tidak suka ucapan saya, silakan keluar ruangan. Tapi tentu pangkat dan masa depan Anda hilang,” ujarnya berseloroh.

Trump menekankan oposisi terhadap kebijakan keberagaman dan menegaskan semua jabatan harus berbasis merit. “Saya mendukung Anda 100 persen,” tegasnya. Sejumlah perwira hadir dengan ekspresi datar, tanpa sorak-sorai seperti dalam acara politik Trump lainnya.

Sejak Trump kembali menjabat, Pentagon telah mengalami delapan bulan perubahan drastis, mulai dari pemecatan pejabat, pelarangan buku di akademi militer, hingga perintah serangan mematikan terhadap kapal narkoba di Venezuela.

Awal bulan ini, Trump menandatangani perintah eksekutif mengganti nama Departemen Pertahanan menjadi “Departemen Perang”, menghidupkan kembali istilah pasca-Perang Dunia II meski masih menunggu persetujuan Kongres.

Ia juga mengumumkan rencana pengerahan Garda Nasional ke Chicago, Portland, dan Los Angeles, meski mendapat tentangan otoritas lokal.

“Amerika sedang diserang dari dalam, tidak berbeda dengan musuh asing, bahkan lebih sulit karena mereka tidak berseragam,” kata Trump.

Baca juga:  Menteri Pertahanan AS Pangkas 20% Jumlah Senior Militer

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)