Tangkapan layar video viral penyerahan lansia bernama Siti Fatimah ke Griya Lansia Malang. Dokumentasi/ istimewa
Daviq Umar Al Faruq • 18 July 2025 16:20
Malang: Kejadian memilukan kembali terjadi. Seorang ibu lanjut usia (lansia) diserahkan secara total ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, oleh keempat anak kandungnya. Penyerahan dilakukan langsung di Jalan Perlis Gang 6, Surabaya, Selasa, 15 Juli 2025.
Penyerahan lansia bernama Siti Fatimah ini terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @ariefcamra. Dalam video tersebut diceritakan bahwa tidak ada satu pun dari anak-anak Siti Fatimah yang bersedia merawat sang ibu.
"Hari ini saya menerima penyerahan satu lansia secara total oleh empat anak kandung yang tidak bersedia merawat ibunya. Setelah maghrib, kami akan membawa beliau ke Griya Lansia Malang," kata pendiri sekaligus pengelola Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, dalam video tersebut.
| Baca: Viral Lansia Dititipkan ke Panti Jompo, Pemkot Surabaya Minta Anak Rawat Kembali
|
Arief menegaskan pihaknya siap memberikan pelayanan perawatan secara cuma-cuma. Bahkan apabila sang ibu wafat, proses pemakaman pun akan dilakukan oleh pihak Griya Lansia tanpa melibatkan keluarga.
"Insyaallah beliau akan kami rawat dengan baik, dengan layanan gratis 100 persen. Dan jika beliau meninggal, akan kami makamkan di Griya Lansia Malang," jelasnya.
Dalam video berdurasi 4 menit 38 detik itu, Arief sempat menanyakan kembali kepada anak kedua dari Siti Fatimah yang mewakili dalam proses penyerahan, mengenai alasan keluarga tak bersedia merawat sang ibu.
Anak tersebut menyatakan tidak memiliki tempat tinggal, sementara saudara lainnya berada di luar pulau dan tidak mampu ikut menanggung biaya perawatan.
Arief pun menyatakan bahwa sesuai kebijakan, Griya Lansia seharusnya tidak menerima lansia yang masih memiliki anak. Seperti Siti Fatimah yang masih memiliki empat orang anak, yaitu Faisal, Lukman Arif, Warda, dan Robet.
Namun karena tidak ada titik temu di antara keempat anaknya, pihaknya memutuskan untuk menerima dengan syarat serah terima dilakukan secara penuh dan keluarga tidak bisa mengunjungi ataupun protes jika ada sesuatu terjadi.
"Di Griya Lansia itu sebenarnya tidak boleh untuk yang masih punya anak. Tapi berhubung empat anak ini tidak ada titik temu siapa yang mau merawat, saya siap merawat dengan catatan serah terima total," tegas Arief.
Ia juga menegaskan kesepakatan tersebut bersifat final, termasuk ketika kelak terjadi polemik di media sosial.
"Anda tidak boleh mengunjungi dan tidak dikabari kalau meninggal. Kalau misalnya nanti jadi ramai, anda nggak boleh protes ke saya," ujar Arief kepada pihak keluarga, yang kemudian menyatakan setuju dan menandatangani dokumen penyerahan.
Kasus ini menambah deretan kisah pilu tentang nasib para lansia yang terabaikan di usia senjanya. Griya Lansia Husnul Khatimah Malang sendiri dikenal sebagai tempat perlindungan bagi lansia terlantar dengan pelayanan berbasis kasih sayang dan donasi sosial.