Pencapaian IEU-CEPA Jadi Jalan Keluar Strategis Atasi Tekanan Dagang AS

Ilustrasi kegiatan ekspor impor Indonesia. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Pencapaian IEU-CEPA Jadi Jalan Keluar Strategis Atasi Tekanan Dagang AS

M Ilham Ramadhan Avisena • 14 July 2025 13:38

Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang menilai tercapainya kesepakatan substantif dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sebagai kabar baik bagi dunia usaha nasional, khususnya sektor industri.
 
Itu karena menurut dia, kesepakatan tersebut dapat menjadi jalan keluar strategis untuk mengatasi tekanan dagang dari Amerika Serikat (AS) yang tengah gencar menerapkan tarif impor cukup besar kepada hampir seluruh negara dunia.
 
"Jika kesepakatan ini terwujud menjadi kabar baik bagi industri kita, terlebih jika berbagai produk kita akan bebas tarif masuk ke pasar Eropa," ujar Sarman saat dihubungi, dikutip Senin, 14 Juli 2025.
 
Ia menambahkan, potensi tersebut akan menjadi peluang besar bagi pelaku usaha nasional karena akan dapat mengganti pasar Amerika yang saat ini terkendala dengan besaran tarif yang ditetapkan yang mencapai 32 persen.
 
Diketahui, Pemerintah AS Donald Trump berencana menaikkan tarif impor terhadap sejumlah negara anggota BRICS, termasuk Indonesia yang baru saja resmi bergabung dalam kelompok ekonomi tersebut.
 
Tekanan tarif dari AS dinilai bisa menghambat ekspor sejumlah produk unggulan Indonesia, terutama dari sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan perikanan.
 
Dalam konteks itu, Sarman menekankan, masuknya produk Indonesia ke pasar Uni Eropa, meski diiringi sejumlah persyaratan teknis dan regulatif, harus dimanfaatkan secara maksimal.
 
"Sekalipun masuk pasar Eropa itu banyak persyaratan yang harus kita taati, tapi dengan potensi pasar yang besar, kita harus siap memenuhi persyaratan yang ditentukan," tegas dia.
 

Baca juga: Indonesia Perlu Strategi Manfaatkan Kerja Sama Perdagangan Global


(Ilustrasi kerja sama perdagangan. Foto: dok Latis Privat)
 

Buka pangsa pasar baru lewat BRICS

 
Selain memanfaatkan peluang dari IEU-CEPA, Sarman juga menyoroti pentingnya Indonesia mengambil peran strategis dalam keanggotaan di BRICS. Ia menilai, kerja sama dengan sesama negara anggota BRICS bisa membuka pangsa pasar baru yang dibutuhkan pelaku usaha nasional saat ini.
 
"Dengan keanggotaan Indonesia di BRICS, kita berharap agar Indonesia berperan lebih besar dan proaktif membuka kerja sama perdagangan sesama anggota BRICS," ujar dia.
 
Sarman turut menggarisbawahi pentingnya peran aktif pemerintah dalam memastikan agar keanggotaan Indonesia tidak bersifat simbolis, tetapi membawa dampak nyata terhadap ekspor dan pertumbuhan industri nasional.
 
Menurutnya, pasar BRICS yang mencakup negara-negara besar seperti Tiongkok, India, dan Brasil, harus dimanfaatkan sebagai alternatif nyata bagi Indonesia yang saat ini belum memperoleh kejelasan dalam negosiasi dagang dengan AS.
 
"Kita harus memanfaatkan dengan baik keanggotaan di BRICS sehingga kita juga mendapat pangsa pasar baru menggantikan pasar Amerika yang kita tidak tahu kapan negosiasi tarif ini akan final dan berapa persen angka yang disepakati," tutur dia.
 
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar keanggotaan Indonesia di BRICS bisa segera dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha. "Pengusaha tentu berharap agar kita dapat merasakan dampak keanggotaan kita di BRICS," sebut Sarman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)