KTT G20 resmi dibuka di Afrika Selatan, Sabtu, 22 November 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 November 2025 19:02
Johannesburg: Para pemimpin negara anggota G20 yang bertemu di Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu, 22 November 2025, telah mencapai kesepakatan bulat mengenai deklarasi KTT, menurut juru bicara kepresidenan Afrika Selatan Vincent Magwenya.
Adopsi deklarasi ini menjadi pencapaian penting bagi pertemuan yang mempertemukan para pemimpin ekonomi utama dunia untuk membahas tantangan global.
Dalam langkah prosedural yang tidak biasa, deklarasi KTT G20 2025 diadopsi sebagai agenda pertama, bukan di akhir pertemuan. Magwenya menjelaskan bahwa perubahan jadwal ini muncul dari diskusi bilateral, di mana konsensus berkembang bahwa deklarasi sebaiknya diselesaikan sebelum melanjutkan agenda pertemuan lainnya.
Melansir dari Yeni Safak, deklarasi yang diadopsi menegaskan kembali peran sentral Piagam PBB serta hukum internasional dalam menangani sengketa internasional.
Dokumen tersebut menegaskan komitmen negara anggota untuk menghindari penggunaan kekuatan dan menempuh penyelesaian konflik secara damai, sekaligus membentuk kerangka kerja bagi diskusi mengenai kerja sama ekonomi dan pembangunan yang akan berlangsung selama KTT.
Pencapaian ini terjadi meski Amerika Serikat (AS), anggota pendiri G20, tidak hadir karena memboikot KTT terkait tuduhan yang diperselisihkan mengenai kebijakan domestik Afrika Selatan.
Magwenya menanggapi secara tegas, bahwa “kita tidak bisa mengubah aturan untuk satu negara,” seraya mengakui upaya peserta lain yang memastikan kesuksesan KTT, termasuk adopsi deklarasi tersebut.
Baca juga: Hadiri KTT G20, Gibran Disambut Langsung Presiden Afsel