Hubungan Mencair, Kanada–India Memulai Kembali Pembicaraan Dagang di G20

PM India Narendra Modi dan PM Kanada Mark Carney berjabat tangan di KTT G20 di Afrika Selatan. (India Ministry of External Affairs)

Hubungan Mencair, Kanada–India Memulai Kembali Pembicaraan Dagang di G20

Muhammad Reyhansyah • 24 November 2025 11:31

Johannesburg: Kanada dan India menyetujui untuk memulai kembali pembicaraan yang sempat tertunda terkait kesepakatan dagang baru, menurut pernyataan pemerintah India pada Minggu, 23 November 2025. Langkah ini diambil setelah dialog kedua negara terhenti selama dua tahun akibat ketegangan diplomatik.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Kanada Mark Carney dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. 

“Para pemimpin sepakat memulai kembali negosiasi menuju Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) berambisi tinggi, yang ditargetkan menggandakan nilai perdagangan bilateral menjadi USD50 miliar pada 2030,” demikian pernyataan dari Kantor Perdana Menteri India seperti dikutip Channel News Asia, Senin, 24 November 2025.

Carney dalam unggahan di X mengatakan, “Perdana Menteri @narendramodi dan saya bertemu di KTT G20 hari ini, dan meluncurkan negosiasi untuk kesepakatan dagang yang dapat lebih dari menggandakan perdagangan kami menjadi lebih dari US$70 miliar. India adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, dan itu berarti peluang besar bagi pekerja dan pelaku usaha Kanada.”

Kedua negara juga kembali menegaskan komitmen terhadap kerja sama nuklir sipil dan mencatat pembahasan yang masih berlangsung untuk memperluas kolaborasi, termasuk kesepakatan pasokan uranium jangka panjang.

Latar Belakang Ketegangan

Pemulihan pembicaraan ini menunjukkan mencairnya hubungan kedua negara, seiring upaya Carney untuk memperluas jaringan perdagangan Kanada di luar Amerika Serikat, mitra dagang terbesarnya. Ia telah berjanji menggandakan ekspor Kanada ke negara selain AS dalam satu dekade mendatang.

Kanada menghentikan negosiasi kesepakatan dagang komprehensif pada 2023 setelah hubungan memburuk menyusul tuduhan Ottawa bahwa pemerintah India terlibat dalam pembunuhan seorang separatis Sikh asal Kanada. New Delhi membantah keterlibatan tersebut.

Meski demikian, arus perdagangan kedua negara tetap meningkat tetapi masih dianggap kecil dibandingkan ukuran ekonomi India. Perdagangan barang dan jasa bilateral mencapai sekitar C$31 miliar pada 2024, sebagian besar menguntungkan Kanada berkat ekspor jasa senilai C$16 miliar. Sebagai perbandingan, perdagangan Kanada dengan Tiongkok hampir empat kali lipat lebih besar pada tahun yang sama.

Hubungan Kanada dan India mulai membaik setelah pertemuan Modi dan Carney di sela-sela KTT G7 pada Juni lalu. Dalam pernyataan terpisah pada Minggu, Carney menyebut India sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan, meski mengakui masih ada “sumber gesekan”.

Ia menilai hubungan komersial kedua negara cukup kuat dan ingin meningkatkannya. “Yang ingin kami lakukan adalah menempatkan hubungan komersial itu pada landasan yang jelas melalui potensi perjanjian dagang antara kedua negara, yang memberi perlindungan bagi bisnis kami, perlindungan bagi bisnis India, aturan yang jelas, mekanisme penyelesaian sengketa, dan lainnya, serta membangun peluang tersebut.”

Di sela KTT G20, Carney juga bertemu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan kedua pemimpin sepakat mempercepat negosiasi perjanjian perdagangan bebas Kanada–Mercosur, yang mencakup Brasil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay.

Baca juga:  Polisi Kanada Tuduh Diplomat India Terlibat ‘Ekstremisme Kekerasan'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)