Ilustrasi: Medcom.id
Fajar Nugraha • 21 November 2025 05:43
Yangon: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon memantau secara dekat perkembangan operasi penegakan hukum yang dilakukan oleh otoritas Myanmar terhadap jaringan online scam dan online gambling di wilayah Shwe Koko, Kayin State.
Operasi berlangsung sejak tengah malam 17 November 2025 dan merupakan bagian dari kampanye nasional Pemerintah Myanmar untuk menindak jaringan kriminal lintas negara di kawasan perbatasan. Pusat ini berjarak 11 kilometer dari Myawaddy dan 40 kilometer dari KK Park.
“Berdasarkan informasi awal yang diperoleh dari media nasional Myanmar, terdapat 611 WNA, termasuk 48 WNI yang ditangkap otoritas Myanmar dalam penggerebekan tersebut,” sebut pernyataan dari KBRI Yangon, Jumat 21 November 2025.
“Selain itu, pada 20 November 2025, juga diterima informasi dari salah satu WNI yang ditangkap, menyebutkan ada sekitar 200 orang WNI yang terjaring penggerebekan dan meminta bantuan dipulangkan ke Indonesia,” ungkap pernyataan itu.
KBRI Yangon saat ini berupaya memperoleh konfirmasi langsung dari otoritas Myanmar, termasuk melalui permintaan akses kekonsuleran, verifikasi lapangan, serta pengecekan melalui jejaring WNI di Myawaddy dan pihak-pihak lokal yang bekerja sama dengan KBRI. Upaya ini dilakukan untuk memastikan identitas para WNI yang dilaporkan tertangkap serta memastikan kondisi mereka.
Sebagai informasi, total WNI yang terdampak dalam rangkaian operasi penegakan hukum di kawasan Myawaddy mencakup:
-54 WNI eks-KK Park yang telah dipindahkan ke lokasi aman dan telah mendapatkan izin resmi untuk meninggalkan Myanmar.
- ?Lebih dari 170 WNI yang masih menunggu proses pemindahan ke lokasi aman oleh otoritas Myanmar dan otoritas lokal.
- ?48 WNI yang dilaporkan ditangkap pada operasi terbaru di Shwe Koko.
KBRI Yangon berkomitmen penuh untuk memastikan perlindungan terhadap seluruh WNI terdampak, termasuk memfasilitasi pemulangan, memastikan akses kekonsuleran, serta melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait di Myanmar dan di Indonesia.
KBRI kembali mengimbau agar seluruh WNI berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas, terutama yang menjanjikan gaji tinggi tanpa proses rekrutmen resmi, serta selalu melakukan konfirmasi kepada instansi pemerintah terkait, termasuk KBRI Yangon, sebelum menerima tawaran tersebut.