Percepatan Penataan Kawasan Kota Tua, Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus

Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membentuk tim khusus untuk mempercepat penataan kawasan cagar budaya Kota Tua. Penataan kawasan Kota Tua dinilai perlu melibatkan banyak kepentingan dan memerlukan koordinasi lintas instansi.

“Ini hari baru kita mau bentuk panitia. Internal dulu. Karena bobotnya ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Di sana ada Danantara, kemudian ada swasta. Kita hari ini baru mau membentuk tim internal dulu,” ujar Rano di Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 26 November 2025.

Bang Doel, sapaan akrab Rano, mengatakan tim percepatan penataan kawasan Kota Tua ini akan merancang pembagian peran, kewenangan, hingga sumber pendanaan bagi seluruh pihak yang terlibat. Dia menegaskan Kota Tua bukan hanya proyek penataan, tetapi ruang sejarah yang harus dikelola dengan presisi.
 

Baca Juga: DKI akan Mengembangkan Kawasan TOD di Kota Tua

Ilustrasi Kota Tua. Dok MI

Menurut Rano, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar revitalisasi berjalan optimal. Pemprov DKI menargetkan pengerjaan awal dapat diselesaikan sebelum Jakarta memasuki usia ke-500 pada 2027.

Momentum itu, kata dia, harus dimanfaatkan untuk memperbaiki wajah Kota Tua sebagai simpul sejarah sekaligus destinasi wisata unggulan.

Rano mengingatkan proyek MRT Jakarta yang ditargetkan mencapai kawasan Kota Tua pada 2029, membawa konsekuensi serius. Kehadiran MRT berpotensi menjadikan kawasan tersebut menjadi titik mobilitas utama warga dan wisatawan.

Jika penataan tidak selesai tepat waktu, masalah klasik seperti kemacetan, penumpukan pengunjung, hingga ketidakteraturan justru bisa makin parah.

“Mau diapain? 2029 MRT sudah sampai sana. Ah, sudah sampai sana terus Kota Tua mau diapain? Apa tunggu MRT dulu selesai baru kita benahin? Wah terlambat,” tegas dia.