Warga korban banjir di Kota Solok, Sumatera Barat dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas gabungan, Kamis, 27 November 2025. (ANTARA/HO-BPBD Solok)
Silvana Febiari • 28 November 2025 06:47
Bandung: Sebanyak 3.362 orang warga Kota Solok, Sumatera Barat, menjadi korban banjir yang diperarah oleh meluapnya Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan. Kondisi ini dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat dini hari, 28 November 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan bahwa dua sungai tersebut meluap setelah 24 jam terakhir hujan mengguyur wilayah Sumatera Barat. Banjir kiriman dari daerah tetangga juga memperburuk kondisi di Kota Solok.
"Pendataan sementara mencatat 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 rumah terendam," kata Abdul dalam keterangannya, dilansir Antara.
BNPB mengkonfirmasi ribuan orang tersebut tersebar di beberapa wilayah di Kecamatan Tanjung Harapan yang mencakup Kelurahan Koto Panjang dan Nan Balimo. Kemudian Kecamatan Lubuk Sikarah yang meliputi Kelurahan Kampai Tabu Karambia, IX Korong, Aro IV Korong, Sinapa Piliang, VI Suku, dan Tanah Garam.
"Debit air dilaporkan masih meningkat dan kembali meluap ke permukiman warga. Tim BPBD Kota Solok terus melakukan evakuasi warga ke lokasi aman," ujar Abdul.
Sejumlah masyarakat tengah membangun jembatan darurat untuk akses warga di nagari Koto Ilalang, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang putus akibat terdampak banjir bandang. ANTARA/HO-Diskominfo Solok.
Atas peristiwa tersebut, Wali Kota Solok menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir. Penetapan ini memungkinkan penebalan distribusi bantuan logistik serta upaya pencarian dan pertolongan korban bencana dari pemerintah pusat dan daerah.
Data yang diterima BNPB mencatat sejumlah kebutuhan mendesak yang diperlukan warga antara lain sembako, makanan siap saji, velbed, selimut, bantal, jaket, paket keluarga, alat kebersihan, tenda pengungsian, mesin penyedot air, dan perahu evakuasi.
"Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi
Call Center BNPB di nomor 117," kata dia.