AHY: Biaya Perbaikan Infrastruktur Bencana di Sumatra Capai Rp50 Triliun

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Metro TV/Ardhan Anugrah.

AHY: Biaya Perbaikan Infrastruktur Bencana di Sumatra Capai Rp50 Triliun

Ardhan Anugrah • 9 December 2025 14:36

Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut kalkulasi awal biaya perbaikan infrastruktur pascabencana banjir bandang di Sumatra lebih dari Rp50 triliun. AHY menyebut angka ini kemungkinan akan bertambah usai masa tanggap darurat bencana.

"Saya baru saja kemarin berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum kalkulasi awalnya membutuhkan anggaran 50 sekian triliun (rupiah) kalkulasi awal ya, ini tentu tidak bisa saya katakan definitif karena masih terus berkembang data terus di-update," ungkap AHY saat sesi wawancara agenda Balairung Dialogue di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.
 



AHY menyebut, saat ini masa tanggap darurat bencana diperpanjang hingga 14 hari ke depan. Sehingga, penghitungan pembangunan infrastruktur masih di fokuskan untuk perbaikan. 

Sementara, jika sudah masuk pada masa percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, maka membutuhkan anggaran infrastruktur lebih besar lagi dan akan dilakukan secara bertahap. Ini untuk menjamin ketahanan instruktur jangka panjang, bukan hanya temporer seperti yang dibangun saat ini.

"Sesuai arahan Pak Presiden kami semua disuruh menghitung. Tidak boleh ada hal-hal yang tidak kita lakukan secara cepat tapi juga tidak boleh gerasa gerusu. Karena membangun kembali juga bukan berarti yang penting cepat tetapi juga harus kualitasnya bagus," ungkap AHY.


Tumpukan kayu terbawa arus banjir di kawasan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Foto: Media Indonesia/Amiruddin Abdullah Reubee.

Dalam sambutannya pada acara Balairung Dialogue, AHY menyampaikan fokus paling penting yang dilakukan pihaknya saat ini adalah membangun jembatan-jembatan akses darat yang terputus dengan segera. Hal ini untuk menjamin distribusi logistik dapat sampai kepada masyarakat yang terisolir pasca banjir melanda. 

Selain itu, AHY juga memastikan kapal-kapal yang berlabuh di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) untuk membawa alat berat seperti excavator, becho, dan loader harus segera sampai agar proses pembersihan lumpur dan material pasca bencana banjir dan longsor bisa segera teratasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)