Kanselir Jerman Sebut Aset Rusia yang Dibekukan Harus Menguntungkan Ukraina

Kanselir Jerman Friedrich Merz. Foto: Anadolu

Kanselir Jerman Sebut Aset Rusia yang Dibekukan Harus Menguntungkan Ukraina

Fajar Nugraha • 5 December 2025 20:10

Berlin: Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengatakan pada Kamis, 4 Desember, bahwa aset Rusia yang dibekukan di Eropa harus digunakan untuk memperkuat kemampuan militer Ukraina dan tidak boleh menguntungkan (AS).

Penggunaan aset Rusia yang dibekukan juga untuk membantu Ukraina, mungkin selama dua hingga tiga tahun.

"Kita sekarang harus melewati musim dingin di Ukraina. Untuk melakukan itu, kita membutuhkan sumber daya. Namun, kita juga membutuhkan sumber daya untuk berpotensi mendukung Ukraina dalam perang yang mengerikan ini untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Merz kepada wartawan di Berlin, seperti dikutip Anadolu, Kamis, 5 Desember 2025.

Ia menambahkan, membutuhkan sumber daya untuk berpotensi mendukung Ukraina dalam perang yang mengerikan ini untuk jangka waktu yang lebih lama.

Merz menegaskan, bahwa hal ini adalah masalah Eropa, seraya melihat secara ekonomi, bagwa tidak ada cara untuk membiarkan uang yang dimobilisasi mengalir ke AS dalam bentuk apa pun dan pemerintah Amerika mengetahui hal itu. 

Merz menekankan, Itu adalah posisi negosiasi pemerintah federal Jerman dan juga merupakan konsensus di tingkat Eropa. Ia mengatakan, tidak ada perbedaan sedikit pun mengenai hal ini tersebut dan uang ini harus mengalir sekaligus membantu Ukraina.

Pernyataan Merz ini merupakan reaksi terhadap usulan Trump yang menyebut miliaran aset Rusia yang dibekukan di negara-negara Eropa dapat digunakan untuk kepentingan pemerintah dan perusahaan AS.

Proposal Kanselir, yang pertama kali diuraikan pada bulan September, mempertimbakan pemberian pinjaman kepada Ukraina senilai 140 miliar Euro atau sekitar USD163 miliar yang dijamin oleh aset Rusia yang dibekukan. Menurut Berlin, rencana tersebut bertujuan untuk memperkuat kemampuan militer Kyiv dan membawa Moskow ke meja perundingan.

(Kelvin Yurcel) 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)