Trump Perketat Penegakan Imigrasi, Puluhan Warga Iran Akan Dideportasi

AS dilaporkan akan mendeportasi puluhan warga Iran dalam penerbangan kedua di bawah kesepakatan langka dengan Teheran. (Anadolu Agency)

Trump Perketat Penegakan Imigrasi, Puluhan Warga Iran Akan Dideportasi

Willy Haryono • 7 December 2025 20:04

Washington: Amerika Serikat (AS) berencana mendeportasi puluhan warga Iran kembali ke negara asal mereka pada Minggu, 7 Desember 2025, menurut laporan kantor berita CNN yang mengutip seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Ini menandai penerbangan deportasi kedua yang dilakukan di bawah kesepakatan langka antara Washington dan Teheran, sebuah perjanjian yang muncul di tengah upaya pemerintahan Presiden Donald Trump memperketat penegakan imigrasi dan mempercepat pemulangan imigran tanpa dokumen.

Menurut sumber itu, pesawat deportasi dijadwalkan singgah terlebih dahulu di Kuwait sebelum melanjutkan perjalanan ke Iran. Belum jelas apakah penerbangan tersebut juga membawa warga negara lain yang termasuk dalam daftar deportasi.

The National Iranian American Council (NIAC), sebuah organisasi nirlaba yang mewakili komunitas Iran-Amerika, mengecam keputusan tersebut dan mendesak pemerintah agar membatalkan penerbangan itu. NIAC berpendapat bahwa situasi politik dan keamanan di Iran, termasuk tindakan keras terhadap pembangkang, menempatkan para deportan dalam risiko serius jika dipulangkan.

Kesepakatan deportasi antara AS dan Iran sendiri jarang terjadi, mengingat ketegangan diplomatik yang berlangsung selama bertahun-tahun antara kedua negara. Biasanya, negara-negara tanpa hubungan diplomatik formal, seperti AS dan Iran, menghadapi hambatan besar dalam proses repatriasi, sehingga pemulangan paksa jarang dilakukan.

Namun, pemerintahan Trump dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan tekanan pada negara-negara yang enggan menerima kembali warga mereka, dengan ancaman sanksi visa dan pembatasan lainnya.

Baca juga:  AS Berencana Perluas Larangan Perjalanan ke Lebih dari 30 Negara

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)