Trump Mengaku Sangat Puas dengan Kemajuan Politik di Suriah

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. (Anadolu Agency)

Trump Mengaku Sangat Puas dengan Kemajuan Politik di Suriah

Muhammad Reyhansyah • 2 December 2025 20:50

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa Washington “sangat puas” dengan perkembangan terbaru di Suriah di bawah kepemimpinan baru Presiden Ahmed al-Sharaa.

“Amerika Serikat sangat puas dengan hasil yang ditunjukkan melalui kerja keras dan keteguhan di negara Suriah,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social dan dikutip Anadolu Agency, Selasa, 2 Desember 2025.

Ia menambahkan bahwa pemerintah AS terus berupaya mendukung pembangunan dan stabilitas politik Suriah. “Kami melakukan segala yang ada dalam kemampuan kami untuk memastikan pemerintah Suriah terus membangun negara yang sejati dan makmur,” ujarnya.

Trump menyebut bahwa pencabutan sejumlah sanksi telah memperkuat proses transisi politik setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada akhir 2024.

“Salah satu hal yang sangat membantu mereka adalah keputusan saya mengakhiri sanksi yang sangat kuat dan menyengat dan saya percaya hal ini sangat diapresiasi oleh Suriah, para pemimpinnya, dan rakyatnya,” tulisnya.

Sejumlah sanksi AS telah dicabut, termasuk penghapusan nama pejabat senior Suriah dari daftar sanksi terkait terorisme di PBB dan AS. Namun pencabutan penuh, khususnya undang-undang Caesar Syria Civilian Protection Act, masih memerlukan persetujuan kongres. Pemerintahan saat ini dapat memberikan pengecualian sementara selama 180 hari, sebagaimana dilakukan pada November lalu.

Dalam pernyataannya, Trump juga menyerukan agar kawasan menjaga stabilitas, terutama terkait hubungan Suriah dan Israel. “Sangat penting bagi Israel untuk mempertahankan dialog yang kuat dan tulus dengan Suriah, dan memastikan tidak ada tindakan yang mengganggu perjalanan Suriah menuju negara yang makmur,” ujarnya.

Trump memuji Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang menurutnya “bekerja dengan tekun” agar perkembangan positif dapat terwujud bagi kedua negara. “Ini adalah kesempatan bersejarah ... untuk perdamaian di Timur Tengah,” katanya.

Komentar tersebut disampaikan di tengah operasi udara dan darat Israel di wilayah Suriah. Sejak Desember 2024, Suriah mencatat lebih dari 1.000 serangan udara dan lebih dari 400 serangan lintas batas, serta perluasan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan melalui perebutan zona penyangga demiliterisasi, sebuah tindakan yang melanggar perjanjian tahun 1974.

Presiden Sharaa sebelumnya menegaskan bahwa perdamaian permanen dengan Israel hanya dapat dicapai apabila penarikan dilakukan hingga batas wilayah sebelum 8 Desember.

Presiden Suriah melakukan kunjungan resmi ke Washington pada November lalu, di tengah upaya pemerintahannya memperluas kerja sama dengan mitra regional dan internasional setelah lebih dari satu dekade perang saudara.

Baca juga:  Presiden Suriah Datangi Gedung Putih, Pertama Kali dalam 80 Tahun

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)