Kawasan di sekitar Jembatan Besuk Kobokan, salah satu jalur vital yang berdekatan dengan wilayah rawan luncuran awan panas/Dok. Satpol PP Lumajang.
Daviq Umar Al Faruq • 24 November 2025 15:25
Lumajang: Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diminta tetap waspada pasca-erupsi Gunung Semeru. Kepala Satpol PP Kabupaten Lumajang, Hindam Adri Abadan, memastikan pihaknya bersama BPBD, TNI–Polri, aparat desa, dan relawan bergerak cepat melakukan pengamanan di jalur rawan awan panas untuk menjaga keselamatan masyarakat.
“Satpol PP dan tim gabungan secara aktif melakukan patroli dan penjagaan lalu lintas di sekitar Jembatan Besuk Kobokan, salah satu jalur vital yang berdekatan dengan wilayah rawan luncuran awan panas," kata Hindam, Senin 24 November 2025.
"Langkah ini bertujuan mencegah kerumunan warga maupun pencari foto, sehingga risiko kecelakaan dan gangguan keamanan dapat diminimalkan,” jelas Hindam.
Selain itu, petugas gabungan melakukan pengamanan wilayah yang berpotensi menjadi jalur awan panas, termasuk penyekatan terhadap warga yang mencoba beraktivitas di DAS Regoyo dan area Pos Pantau Besuk Kobokan. Aparat desa dan relawan juga aktif memberikan edukasi dan imbauan agar masyarakat tetap berada di zona aman.
“Koordinasi lintas instansi ini memastikan keamanan warga tetap menjadi prioritas utama. Kami minta masyarakat selalu mematuhi arahan petugas dan menjauhi jalur rawan awan panas agar keselamatan tetap terjaga,” tegas Hindam.
Langkah pengamanan ini membuat warga dapat beraktivitas dengan aman, sementara risiko akibat potensi awan panas dan material vulkanik dapat diminimalkan. Kehadiran Satpol PP, BPBD, TNI–Polri, aparat desa, dan relawan menunjukkan kesiapsiagaan dan kolaborasi yang efektif dalam mitigasi bencana vulkanik.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa Gunung Semeru masih berada pada Level IV atau Awas hingga Senin pagi, 24 November 2025. Status ini menandakan aktivitas vulkanik yang tinggi dan dinamis, sehingga seluruh rekomendasi keselamatan wajib dipatuhi, khususnya oleh warga yang bermukim maupun beraktivitas di sektor tenggara gunung.
Dalam laporan resmi periode pengamatan 24 November 2025 pukul 00.00–06.00 WIB, PVMBG mencatat cuaca di kawasan Semeru berawan hingga mendung dengan suhu 21–22°C. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, yang penting diperhatikan karena dapat menentukan sebaran abu vulkanik jika terjadi letusan lanjutan.
.jpg)
Kondisi Gunung Semeru pada Minggu pagi, 23 November 2025/Dok. PVMBG
Pengamatan visual menunjukkan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang, menjulang setinggi 500–1.000 meter dari puncak. Namun, mayoritas waktu puncak gunung tertutup kabut, sehingga pemantauan sering bergantung pada instrumen seismik.
PVMBG merekam 44 gempa letusan yang menandakan aktivitas erupsi masih berlangsung. Selain itu, tercatat satu gempa hembusan akibat dorongan gas kawah, serta tiga gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3–30 mm dan durasi panjang, yang berpotensi memengaruhi kestabilan tubuh gunung.
Berdasarkan pengamatan visual dan seismik, PVMBG menyimpulkan aktivitas Semeru masih berada pada tingkat kewaspadaan tinggi. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di sepanjang DAS yang menjadi jalur luncuran awan panas dan lava, khususnya di Besuk Kobokan dan sekitarnya.
PVMBG menekankan pentingnya kepatuhan warga terhadap semua rekomendasi keselamatan agar risiko tambahan dapat dihindari. Informasi resmi terkait perkembangan Semeru hanya merujuk pada rilis PVMBG dan BPBD, dan akan diperbarui jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas gunung.