Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dok Kemenperin
Eko Nordiansyah • 3 November 2025 17:07
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Oktober 2025 naik menjadi 51,2 poin menunjukkan pertumbuhan konsisten industri di tengah tekanan ekonomi global.
Agus mengatakan kenaikan 0,8 dari semula 50,4 poin PMI manufaktur domestik pada bulan lalu yang dirilis oleh S&P Global ini menandai ekspansi manufaktur selama tiga bulan beruntun sejak Agustus 2025.
Kemenperin mencatat, berdasarkan komponen pembentuk PMI, pesanan baru (new orders) naik dari 51,7 menjadi 52,3, sedangkan tingkat ketenagakerjaan meningkat dari 50,7 ke 51,3. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar dan kapasitas produksi industri nasional.
“Kita melihat adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja pada laju tercepat sejak Mei 2025. Ini sinyal baik karena aktivitas industri kembali mendorong penciptaan lapangan kerja,” kata Menperin dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari Antara, Senin, 3 November 2025.
Sementara itu, output atau aktivitas produksi tetap stabil di level 50, menandakan pelaku industri masih menjaga keseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar. Beberapa pelaku industri dilaporkan menggunakan stok yang ada untuk memenuhi kenaikan pesanan baru, sehingga stok barang jadi menurun tipis.
Menperin Agus menambahkan peningkatan kinerja industri nasional di tengah tekanan global ini menunjukkan ketahanan sektor manufaktur Indonesia yang semakin kuat.
“Walaupun ekspor masih melambat akibat pelemahan permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa, kekuatan konsumsi dalam negeri menjadi motor utama pertumbuhan industri kita,” kata dia.
S&P Global mencatat inflasi harga input mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir akibat kenaikan harga bahan baku, namun kenaikan harga jual oleh produsen masih terbatas.
