Penandatanganan PPTK antara KEK Industropolis Batang dengan Woodpark Mebel Perkasa. Foto: dok KEK Industropolis Batang.
Husen Miftahudin • 31 October 2025 22:58
Jakarta: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, anggota Holding BUMN Danareksa mencatatkan enam tenant baru yang resmi bergabung dengan total nilai investasi sebanyak Rp456,76 miliar di awal kuartal IV 2025. Kehadiran enam tenant baru tersebut seiring dengan penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Tanah Komersial (PPTK).
Direktur Utama
KEK Industropolis Batang Ngurah Wirawan mengatakan kehadiran tenant baru di KEK Industropolis Batang menegaskan kepercayaan para investor untuk berekspansi di Indonesia yang turut berkontribusi terhadap peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) dan penciptaan lapangan kerja baru.
"Masuknya para tenant komersial ini menjadi embrio awal pengembangan jangka panjang KEK Industropolis Batang sebagai sentra ekonomi yang menciptakan ekosistem bisnis dan rekreasi terintegrasi dengan menghadirkan fasilitas hiburan, hotel, dan layanan pendukung lainnya," ungkap Ngurah dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 31 Oktober 2025.
Adapun, penandatanganan PPTK dilakukan oleh PT San Bao Canyin dan PT Cinlong Culinary Indonesia sebagai dua tenant F&B pertama. PT San Bao Canyin akan melakukan ekspansi pembangunannya di KEK Industropolis Batang dengan total luas lahan 2.002 meter persegi (m2) dan luas bangunan 493,5 m2 dengan total investasi Rp4,3 miliar. Perusahaan ini akan memulai konstruksi pada November 2025 dan siap beroperasi secara komersial pada Februari 2026.
Kemudian ada PT Cinlong Culinary Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang restoran dengan luas lahan 598 m2 dan nilai investasi hingga Rp717 juta. Perusahaan ini akan memulai pembangunan pada Desember 2025 dan mulai beroperasi pada Juni 2026.
(KEK Industropolis Batang. Foto: Istimewa)
Jadi pengganti impor
Selanjutnya, industri manufaktur padat karya, PT WKI berinvestasi senilai Rp120 miliar di atas lahan seluas 16.440 m2 dengan rencana pembangunan yang akan dimulai pada April 2026, dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada Juni 2027. Masuknya perusahaan ini dinilai sangat strategis karena bergerak di sektor industri pengganti impor dan diperkirakan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja.
PT Novatex Industry Indonesia, perusahaan tekstil dengan fokus pada benang ramah lingkungan (
eco-yarn), menanamkan investasi sebesar Rp102 miliar di lahan seluas 2,4 hektare. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada 2025-2026 dengan kapasitas produksi 4.000 ton per tahun dan orientasi ekspor hingga 95 persen dari total hasil produksi.
Sementara PT Woodpark Mebel Perkasa, anak perusahaan Mitragreen Industry Pte Ltd (Singapura), akan membangun pabrik furnitur berinvestasi Rp225 miliar dengan target operasi April 2027. Produk furnitur perusahaan ini telah menembus pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara serta melayani brand global seperti B&B Italia, ARHAUS, dan Restoration Hardware.
"Pemilihan KEK Industropolis Batang sebagai lokasi ekspansi kami didasarkan pada pertimbangan strategis seperti kedekatan dengan bandara dan pelabuhan, adanya akses tol langsung, dukungan infrastruktur yang kuat, serta insentif fiskal dan tax holiday, yang menjadikannya pilihan berkelanjutan untuk
investasi jangka panjang," ucap President Director PT Woodpark Mebel Indonesia Eddy Wibowo.
PT ISNI Teknologi, sebuah perusahaan jasa konstruksi dan teknologi bangunan, akan melakukan investasi strategis senilai Rp4 miliar di KEK Industropolis Batang untuk membangun fasilitas bangunan mixed-use. Fasilitas seluas 3.792 m2 ini akan berfungsi ganda sebagai Kantor Representatif dan Restoran, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekosistem layanan dan bisnis di dalam kawasan.
"Masuknya beberapa tenant baru di KEK Industropolis Batang tidak hanya membawa nilai investasi yang besar, tetapi juga mengukuhkan peran KEK Industropolis Batang sebagai platform yang dapat menjamin pasokan produk global berstandar internasional. Selain itu, masuknya tenant komersial selaras dengan visi KEK Batang sebagai pusat manufaktur modern yang berstandar internasional," tutup Ngurah.