Cultural Festival 2025 diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Bisnis Kreatif Universitas Indonesia (Foto:Instagram @culfest.ui) 
                                                
                    
                        Jakarta: Cultural Festival 2025, acara yang digagas oleh mahasiswa Program Studi Bisnis Kreatif Universitas Indonesia, menyoroti kekayaan seni dan budaya Indonesia khususnya Batik, melalui semangat inklusivitas. Mengusung tema “Celebrating Culture Through Inclusive Creativity,” festival ini menjadi wujud komitmen bahwa seni dan kreativitas merupakan ruang terbuka bagi semua individu untuk berkarya, berpartisipasi, dan merayakan keberagaman tanpa batas.
Puncak acara telah diselenggarakan di Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada 4 Oktober 2025. Acara dihadiri oleh total 180 peserta, mencakup 130 mahasiswa Bisnis Kreatif UI, dua siswa dari SLBN 02 Jakarta, serta 48 panitia penyelenggara. 
Acara dibuka dengan sambutan dari Project Officer Cultural Festival 2025 Aulia Zahra Rahmanto. Ia menegaskan peran seni sebagai jembatan inklusivitas. 
"Cultural Festival hadir bukan hanya untuk memperkenalkan seni batik sebagai warisan budaya bangsa, tetapi sebagai ruang untuk mengekspresikan diri, menumbuhkan cinta pada seni tradisi, dan memperkuat nilai kebersamaan. Kolaborasi Cultural Festival 2025 dengan SLB Negeri 02 Jakarta menegaskan bahwa setiap individu memiliki potensi seni yang patut dihargai," ujar Aulia.
 
Selanjutnya, rangkaian kegiatan utama dimulai dengan Art Visit interaktif ke dalam Museum Indonesia. Peserta diajak menjelajahi kekayaan budaya yang terdapat di dalam museum seperti topeng, baju daerah, dan kain batik, sambil menyelesaikan misi teka-teki silang bertema budaya. Aktivitas ini dirancang untuk mengenalkan warisan Indonesia secara menyenangkan dan edukatif.
Wawasan peserta kian diperkaya melalui sesi Talkshow bersama Abang None Jakarta Timur 2024 Nayla Shahnaz. Selama sesi Talkshow, Nayla memaparkan materi mendalam dan mengupas tuntas filosofi serta makna di balik motif-motif batik yang mencerminkan nilai-nilai kesabaran, keharmonisan, dan kreativitas bangsa.
Salah satu momen yang spesial dan berkesan adalah Talent Performance inklusif yang menampilkan Jeremy Togu Parasian Silalahi dan Evan Kennard Timothea dari SLBN 02 Jakarta. Kedua siswa SLBN 02 Jakarta tersebut membawakan dua lagu dengan penampilan yang menyentuh hati. Dilanjutkan dengan tari kreasi Tortor yang impresif oleh Muhammad Rafif Rahim Lubis, mahasiswa Bisnis Kreatif 2025, yang menunjukkan keberagaman ekspresi seni dari berbagai latar belakang.
 
Acara kemudian dilanjutkan dengan Workshop melukis di atas kipas dan kanvas, peserta bebas mengekspresikan kreativitasnya. Keragaman hasil lukisan para peserta menjadi bukti nyata bahwa seni adalah medium yang beragam dan inklusif. Hasil karya ini dapat dibawa pulang oleh peserta sebagai kenang-kenangan.
Cultural Festival 2025 ditutup dengan sesi apresiasi, berupa pengumuman pemenang dari empat kategori kompetisi yang mengapresiasi ide, dedikasi, dan kreativitas seluruh peserta.
Melalui keberhasilan Cultural Festival 2025 ini, Program Studi Bisnis Kreatif Universitas Indonesia ingin menegaskan kembali bahwa seni dan budaya adalah jembatan yang menyatukan perbedaan dan menginspirasi kolaborasi. Kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa kreativitas dan inklusivitas dapat berjalan berdampingan, menciptakan ruang yang aman dan inspiratif bagi semua untuk tumbuh dan berkreasi bersama.