Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Foto: Tangkapan layar.
Fachri Audhia Hafiez • 6 May 2025 11:48
Jakarta: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap penyebab siswa keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan (Sumsel). Penyebabnya lantaran makanan yang diolah terlalu cepat sebelum disajikan ke para siswa.
"Di PALI yang baru terjadi itu karena masakan terlalu awal dimasak dan tidak cepat untuk bisa dikirimkan," kata Dadan saat rapat di Komisi IX DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
Dadan mengatakan kasus keracunan di PALI lantaran ikan yang akan jadi menu MBG telah masuk ke freezer tiga hari. Kemudian diolah setengah matang dan dimasukkan lagi ke freezer.
"Kemudian diolah dan setelah dites dalam keadaan baik, tapi terjadi (keracunan) di lapangan," ujar Dadan.
Terhadap peristiwa itu dan kasus keracunan lainnya di daerah, BGN bakal berbenah mengenai standar operasional prosedur (SOP). Termasuk mendorong lebih selektif dalam pemilihan bahan makanan yang bakal disajikan.
"Kami kemudian memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik," ujar dia.
Dia mendorong agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerapkan aturan memasak dan penyiapan makanan dengan waktu pengiriman yang dipersingkat. Hal ini juga mencegah masakan basi.
"Kami akan terapkan toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi. Kalau makan jam 9, 9 kurang 15 sudah harus sampai, dan tidak lebih dari 15-30 menit makanan itu harus segera dikonsumsi, tidak ada lagi penundaan," ucap dia.
Sebanyak 121 siswa di Kabupaten PALI, Sumsel, keracunan usai menyantap MBG, Senin, 5 Mei 2025. Ratusan siswa keracunan tersebut terdiri dari PAUD, SD, SMP, dan SMA.
"Iya semua (siswa) terdampak dengan gejala mual, muntah, dan pusing," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Dedi Irawan.
Ratusan siswa tersebut keracunan usai menyantap MBG. Mereka menyantap makanan sekitar pukul 11.00 WIB-12.00 WIB.
"Siswa yang keracunan langsung di bawah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi," ungkap Dedi.