Polisi Tanzania Tangkap Pejabat Oposisi Senior, 200 Orang Dituduh Makar

Aktivitas di salah satu kota di Tanzania. (Anadolu Agency)

Polisi Tanzania Tangkap Pejabat Oposisi Senior, 200 Orang Dituduh Makar

Willy Haryono • 9 November 2025 08:19

Dodoma: Kepolisian Tanzania menangkap seorang pejabat senior oposisi setelah lebih dari 200 orang didakwa melakukan makar terkait gelombang protes terhadap hasil pemilu umum bulan lalu.

Partai oposisi Chadema menyebut wakil sekretaris jenderalnya, Amani Golugwa, ditangkap pada Sabtu dini hari. Ia menjadi pejabat ketiga dari Chadema yang ditahan, setelah ketua partai Tundu Lissu dan wakil ketua John Heche lebih dulu ditangkap sebelum pemungutan suara pada 29 Oktober.

Melansir dari Al Jazeera, Minggu, 9 November 2025, penangkapan ini terjadi sehari setelah lebih dari 200 orang didakwa atas tuduhan makar karena diduga terlibat dalam protes yang dipicu oleh hasil pemilu yang disengketakan.

Pengacara Peter Kibatala mengatakan kepada AFP bahwa lebih dari 250 orang “diajukan ke pengadilan dalam tiga kasus terpisah, dan semuanya didakwa dengan dua kelompok pelanggaran.”

“Kelompok pertama adalah tuduhan bersekongkol untuk melakukan makar, dan kelompok kedua adalah tuduhan makar itu sendiri,” ujarnya.

Presiden Samia Suluhu Hassan, yang menjabat sejak 2021 setelah wafatnya pendahulunya, menang dalam pemilu tersebut dengan 98 persen suara, menurut komisi pemilihan. Namun, Chadema menyebut hasil itu sebagai “rekayasa politik.”

Dalam pernyataan di platform X, Chadema menuduh pemerintah berupaya “melumpuhkan kepemimpinan partai” dan “mematikan aktivitasnya”, serta menyebut polisi kini menyasar “tingkat bawah” dengan beberapa anggota “dipaksa mengaku mengorganisir demonstrasi.”

Polisi mengonfirmasi penangkapan Golugwa dan sembilan orang lainnya terkait penyelidikan atas kerusuhan, yang disertai tindakan keras aparat keamanan terhadap para demonstran.

“Polisi, bersama lembaga pertahanan dan keamanan lainnya, sedang melakukan perburuan serius,” demikian bunyi pernyataan resmi. Polisi juga menyebut Sekretaris Jenderal Chadema John Mnyika dan Kepala Komunikasi Brenda Rupia termasuk dalam daftar pencarian.

Angka Kematian

Protes pecah pada 29 Oktober di kota Dar-es-Salaam, Arusha, Mwanza, dan Mbeya, serta di beberapa wilayah lain di seluruh negeri, menurut pernyataan polisi pada Sabtu yang untuk pertama kalinya menguraikan skala kerusuhan tersebut.

Pihak berwenang sejauh ini menolak mengungkap jumlah korban tewas.

Gereja Katolik Tanzania menyebut ratusan orang telah tewas, sementara Chadema mengklaim lebih dari 1.000 orang terbunuh dan aparat keamanan menyembunyikan jenazah untuk menutupi skala kekerasan.

Komisi Hak Asasi Manusia Kenya (KHRC) bahkan menyatakan dalam pernyataannya pada Jumat bahwa 3.000 orang tewas dan ribuan lainnya masih hilang.

Baca juga:  Presiden Tanzania Menang Pemilu di Tengah Kerusuhan dan Tuduhan Kecurangan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)