Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat di Kuartal Pertama Jelang Tarif Trump

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat di Kuartal Pertama Jelang Tarif Trump

Ade Hapsari Lestarini • 7 April 2025 16:31

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat pada kuartal pertama tahun ini, menurut data yang dirilis Minggu, menjelang tantangan yang akan dihadapi ekonomi yang bergantung pada ekspor dalam beberapa bulan mendatang dari tarif perdagangan AS yang besar.

 
Melansir laman Channel News Asia, Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam meningkat 6,93 persen dalam tiga bulan pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, melambat dari 7,55 persen pada kuartal yang berakhir pada Desember, menurut Badan Statistik Nasional dalam sebuah laporan.

Ekspor dan investasi asing di bidang manufaktur merupakan pendorong utama ekonomi Vietnam, tetapi model tersebut dapat menghadapi tekanan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 46 persen untuk ekspor Vietnam ke AS.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan tarif Trump tidak mengubah target pemerintah untuk pertumbuhan setidaknya delapan persen tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, pertumbuhan untuk kuartal-kuartal yang tersisa harus meningkat antara 8,2 persen dan 8,4 persen. Namun, jika tarif Trump atas barang-barang Vietnam menyebabkan penurunan 10 persen dalam pengiriman negara tersebut ke AS, hal itu dapat memangkas pertumbuhan PDB sebesar 0,84 poin persentase, perkiraan kantor statistik.

"Sektor yang paling terpukul adalah sektor garmen, alas kaki, elektronik, dan smartphone," kata dia.
 

AS tetap jadi importir terbesar Vietnam

 
AS tetap menjadi importir terbesar Vietnam pada kuartal pertama, dan surplus perdagangan Vietnam dengan AS meningkat 22,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD27,3 miliar.

Produksi industri meningkat 7,8 persen pada kuartal pertama tahun ke tahun, melambat dari 11,5 persen pada kuartal Desember. Badan tersebut memperingatkan produksi industri pada kuartal kedua dapat menghadapi tantangan karena tarif dan ketidakpastian global.

Ekspor naik 10,6 persen tahunan pada kuartal Maret, meningkat dari 7,9 persen pada kuartal terakhir 2024.

Dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada Kamis, perusahaan riset BMI mengatakan tarif AS atas Vietnam lebih keras dari yang diperkirakan, dan dapat menyebabkan pertumbuhan PDB meleset dari perkiraan mereka untuk tahun ini sebesar 7,4 persen hingga tiga poin persentase.
 
"Ini akan merusak secara signifikan model pertumbuhan berbasis ekspor/investasi langsung asing saat ini di Vietnam, yang sangat bergantung pada ekspor ke AS," kata BMI.
 
Aktivitas ekonomi di Vietnam biasanya melambat pada kuartal pertama tahun ini karena gangguan dari perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama seminggu. Konsultan investasi mengatakan pertumbuhan mungkin telah terpengaruh tahun ini karena perusahaan menunda keputusan investasi menjelang pengumuman tarif.
 
Sebuah survei terhadap produsen AS di Vietnam pada Februari menunjukkan sebagian besar mengharapkan PHK dan gangguan pada operasi lokal mereka jika terjadi tarif. Harga konsumen Vietnam naik 3,13% pada Maret dari tahun sebelumnya, kata kantor statistik. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)