Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka PNLG Forum 2025 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Selasa, 16 September 2025. (Foto: Dok. Pemprov DKI)
Patrick Pinaria • 18 September 2025 17:55
Jakarta: Kota Jakarta menjadi tuan rumah PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) Forum 2025. Forum internasional ini dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq. Turut hadir Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Direktur Eksekutif PEMSEA Resource Facility Aime Gonzales, serta Wakil Eksekutif Sekretaris Jenderal PNLG Lin Huaiyuan pada Selasa, 16 September 2025.
PNLG Forum 2025 mengundang 55 kota anggota dan 5 anggota asosiasi yang berasal dari sepuluh negara anggota PEMSEA. Kehadiran para pemimpin lokal, nasional, hingga mitra internasional menandai peran strategis Indonesia dalam menggerakkan kolaborasi global menuju ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Hanif menegaskan laut Asia Timur adalah kawasan paling produktif di dunia, namun menghadapi tekanan serius akibat pencemaran, degradasi ekosistem, penurunan stok perikanan, hingga dampak perubahan iklim. Ia menekankan solusi atas tantangan kompleks ini hanya bisa diwujudkan melalui kerja sama lintas negara, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.
"Melalui kolaborasi ini, kita membangun jejaring yang kuat dan mempererat koneksi lintas pemangku kepentingan, sehingga mampu meningkatkan kualitas ekosistem sekaligus menjaga keindahan pesisir dan laut secara berkelanjutan," ujar Menteri Hanif.
Sejak berdiri pada 1993, PEMSEA telah menjadi mekanisme kerja sama regional utama bagi 11 negara anggota dan 21 mitra non-negara. Melalui PNLG dan PEMSEA Network of Learning Center (PNLC), kedua jejaring ini memperkuat penerapan Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu atau Integrated Coastal Management (ICM) yang terbukti efektif mendorong sinergi pembangunan dan perlindungan ekosistem pesisir.
Mengusung tema 'Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif: Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi', Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan kembali bahwa isu pesisir dan laut bukan sekadar lingkungan, tetapi terkait langsung dengan aspek ekonomi, sosial, dan keamanan kawasan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menegaskan komitmennya terhadap ICM sebagai strategi menghadapi rob, banjir, serta melindungi ekosistem laut.
"Visi kami adalah menempatkan Jakarta sebagai kota pesisir global yang berkontribusi terhadap keberlanjutan regional dan global. Kami percaya bahwa menghubungkan aksi iklim, konservasi alam, dan transisi energi merupakan hal penting untuk membangun ketahanan dan inklusivitas di komunitas pesisir. Untuk mewujudkan visi tersebut, Jakarta telah menerapkan kebijakan dan program kunci seperti pengelolaan pesisir terpadu," ujar Gubernur Pramono Anung.
Forum ini bukan hanya menjadi ajang seremonial, melainkan mendorong lahirnya langkah konkret. Jakarta menekankan pentingnya memperluas penerapan ICM, mengakselerasi inovasi ekonomi biru, serta memperkuat kolaborasi regional dalam mitigasi perubahan iklim dan konservasi biodiversitas laut.
Dengan terselenggaranya PNLG Forum 2025, Jakarta tidak hanya memperkuat posisinya sebagai kota global, tetapi juga menegaskan kepemimpinannya sebagai pelopor ekonomi biru berkelanjutan yang menghubungkan iklim, alam, dan energi untuk masa depan pesisir Asia Timur yang tangguh.
Sesi hari kedua dilanjutkan dengan Sidang Umum atau General Assembly dengan agenda utama antara lain pengukuhan Presiden PNLG periode 2025-2028, yaitu Dr. Lucille Nava, Gubernur Provinsi Guimaras, Filipina, melantik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai anggota baru PNLG dari Indonesia memperluas jejaring kerja sama regional dalam penguatan ekonomi biru dan ketahanan iklim.
Selain itu juga dipaparkan laporan kegiatan PNLG tahun 2024 dan rencana kerja di tahun 2025 yang akan lebih fokus untuk pengembangan Ekonomi Biru.
Sidang Utama ditutup dengan seremoni serah terima bendera tuan rumah PNLG 2026 dari Kota Jakarta kepada Kota Busan.
Belajar Ekonomi Biru di Pelabuhan Tanjung Priok
Tak hanya berdiskusi, para delegasi PNLG Forum 2025 juga melakukan kunjungan lapangan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok untuk mempelajari lebih lanjut tentang implementasi Ekonomi Biru.
Para perwakilan pemerintah lokal dan negara anggota diajak melihat langsung pengelolaan pelabuhan, sekaligus memahami konsep Green Port yang diterapkan oleh PT Pelindo. Para delegasi mendapatkan penjelasan tentang strategi Tanjung Priok dalam mendukung ekonomi biru, efisiensi logistik, keberlanjutan, dan penerapan inovasi teknologi pelabuhan. Hal ini relevan dengan tema PNLG 2025, 'Towards a Sustainable and Inclusive Blue Economy: Linking Climate, Nature and Energy.'
Deputi Sekretaris Jenderal PNLG, Prof. Fang Qinhua mengungkapkan forum ini menjadi wadah bagi anggota untuk bertukar gagasan dan pengalaman dalam ekonomi maritim.
"Kami baru saja mengikuti kegiatan yang beragam bersama delegasi PNLG Forum. Kegiatan ini dilaksanakan agar delegasi PNLG Forum bisa mempraktikkan manajemen ekosistem yang berintegrasi. Sebelumnya, kami juga mendengarkan presentasi dari Indonesia, Tiongkok, Korea, dan Vietnam, mengenai gagasan dan pengalaman mereka dalam mengelola ekonomi biru," ujar Prof Fang Qinhua.
"Kami sangat senang dapat mengikuti agenda seperti kunjungan ke pelabuhan saat ini. Di sini, kami belajar cara mengelola pelabuhan pintar (smart port) dan pelabuhan hijau (green port), serta mendiskusikan tantangan krisis lingkungan dan energi bersih (clean energy). Saya rasa penting bagi kami untuk saling belajar," tambahnya.
Selain meninjau kawasan pelabuhan, delegasi juga berkunjung ke Museum Maritim untuk melihat sejarah maritim Indonesia yang disajikan dalam diorama. Kunjungan ini memberi kesempatan bagi delegasi untuk memahami pengelolaan pelabuhan nasional sekaligus berbagi ide tentang pengelolaan pesisir dan laut yang berkelanjutan.
PNLG Forum 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 18 September 2025. Pada hari terakhir, delegasi akan berkunjung ke proyek revitalisasi Pulau Onrust dan Asha Resort di Kepulauan Seribu.