Relawan di dapur umum posko mendapat suntikan vitamin agar stamina tetap prima. Metrotvmews.com/ Amaludin
Sidoarjo: Tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, telah memasuki hari kelima. Di balik hiruk pikuk evakuasi dan derasnya aliran bantuan untuk korban maupun keluarga mereka, ada sosok-sosok senyap yang jarang tersorot: para ibu-ibu relawan dapur umum.
Setiap hari mereka menanak nasi, meracik sayur, mengaduk panci-panci besar, dan memastikan ratusan perut terisi di posko darurat. Namun di balik senyum tulus dan tangan-tangan cekatan itu, kelelahan perlahan kian terasa.
"Kami capek-capek, pegel semua, tapi tetap harus masak. Kasihan kalau ada yang nggak kebagian makan," kata Nanik, salah satu relawan di dapur umum posko, Jumat, 3 Oktober 2025.
Keluhan sederhana itu akhirnya mendapat perhatian. Rombongan Partai Gerindra bersama Kesirah (Kesehatan Indonesia Raya) datang membawa dukungan berbeda. Bukan beras, bukan lauk, melainkan suntikan vitamin dan obat-obatan untuk para relawan.
“Kalau korban dan keluarga korban insyaAllah sudah cukup banyak yang membantu. Tapi relawan, terutama ibu-ibu yang masak, jarang ada yang ingat. Mereka ini juga butuh dijaga kesehatannya,” kata anggota Komisi E DPRD Jatim, Benjamin Kristianto.
Sebanyak 100 ampul vitamin disiapkan, dengan sasaran utamanya para relawan dapur umum, petugas gotong royong, hingga pekerja lapangan yang sejak awal musibah tak kenal lelah. Dari dapur umum saja, tercatat ada sekitar 20 ibu-ibu yang setiap hari bergantian memasak.
Bagi para relawan, bantuan itu bukan sekadar cairan dalam botol kecil. Ada penghargaan yang mereka rasakan: jerih payah mereka dilihat, keringat mereka tak diabaikan.
“Kita harus hargai mereka. Mereka rela meninggalkan keluarga, datang ke sini, membantu tanpa pamrih. Itu luar biasa,” ungkap Benjamin.
Seperti halnya doa dan makanan, vitamin itu menjadi penguat-penguat tubuh yang lelah, sekaligus penguat hati yang mulai surut karena letih. Tim kesehatan berencana kembali memantau kondisi relawan beberapa hari ke depan.
“Relawan itu jiwa sosialnya tinggi. Yang di dapur, yang gotong barang, bahkan teman-teman media yang ikhlas meliput. Semua butuh dukungan. Jangan sampai mereka tumbang,” ujar Benjamin.